SOLOPOS.COM - Ilustrasi distribusi elpiji kemasan tabung isi 3 kg (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Elpiji Soloraya tepatnya di Sragen semakin tinggi peminat. Pangkalan mulai membatasi penjulan elpiji 3 kg.

Solopos.com, SRAGEN — Pangkalan elpiji 3 kilogram (kg) mulai membatasi penjualan menyusul tingginya permintaan konsumen. Sementara itu, berdasarkan hasil pantauan Pemkab Sragen, tidak terjadi kelangkaan elpiji 3 kg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hanya, permintaan konsumen tinggi sehingga kuota tersedia lebih cepat habis. Pemilik pangkalan elpiji 3 kg di Desa Gabugan, Kecamatan Tanon, Ima, mengatakan dirinya mulai membatasi penjualan elpiji 3 kg kepada pengecer.

Hal itu karena permintaan konsumen naik. Tak hanya itu, dua bulan terakhir kuota elpiji 3 kg di pangkalannya dikurangi. Dia kini menerima 130 elpiji 3 kg per pekan. Sebelumnya Ima menerima 150 elpiji 3 kg per pekan.

“Selain dijual ke konsumen langsung, biasanya pengecer juga beli di tempat saya. Saat ini pengecer saya batasi hanya boleh membeli tiga sampai lima tabung,” katanya kepada Solopos.com, di Sragen, Selasa (19/5/2015).

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Sragen, Nono Sujiono, menyampaikan berdasarkan laporan tim pengawasan Pemkab tidak terjadi kelangkaan elpiji 3 kg di masyarakat. Selain itu, Pertamina juga tidak mengurangi kuota elpiji sehingga stok elpiji 3 kg seperti sebelumnya.

Namun, Nono mengakui permintaan konsumen meningkat sehingga pangkalan meminta kuota elpiji 3 kg ditambah. Para pemilik pangkalan beralasan kuota yang selama ini mereka terima dikurangi dan dilimpahkan ke pangkalan yang baru berdiri.

Dia menerangkan saat ini di Bumi Sukowati ada sembilan agen dan sekitar 700 pangkalan elpiji 3 kg. Nono meminta semua pihak yang terkait distribusi elpiji 3 kg mematuhi aturan baik soal distribusi maupun harga.

Apalagi, Pemkab Sragen telah memiliki regulasi yang mengatur harga eceran tertinggi (HET) dalam Peraturan Bupati (Perbup) Perbup No. 23 tahun 2015 tentang HET elpiji 3 kg. “Untuk harga di tingkat agen yaitu Rp14.300 per tabung dan di tingkat pangkalan Rp15.300 per tabung,” terang dia mengutip regulasi baru itu.

Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan Distribusi Disdag Sragen, Joko Suranto, menambahkan kuota elpiji 3 kg pada 2015 mencapaui 6.760.000 tabung dengan kuota harian 20.800 tabung.

Mengenai tambahan kuota elpiji 3 kg yang diminta pangkalan, Joko akan memantau kondisi terkini. Jika memang hasilnya perlu tambahan kuota, Disdag akan mengusulkannya. “Laporan saat ini tidak ada kelangkaan,” kata dia.

Sementara itu, Bupati Sragen, Agus Fachtur Rahman, mengancam membekukan izin agen elpiji 3 kg yang mengacaukan pendistribusian barang bersubsidi tersebut. Hal itu untuk mencegah elpiji 3 kg langka.

Menurutnya, pencegahan kelangkaan elpiji 3 kg bisa dikendalikan di tingkat agen. “Semisal agen menjual elipiji tersebut sendiri, tidak disalurkan lewat pangkalan, Pemkab juga akan menindaknya,” kata Agus kepada wartawan seusai berbicara dalam Rapat Koordinasi Bidang Migas dan Sosialisasi Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kg di Pendapa Rumah Dinas Bupati Sragen, Selasa.

Bupati memastikan akan mengajukan tambahan kuota elpiji 3 kg ke Pertamina jika ketersediaan di Bumi Sukowati mengkhawatirkan. Namun, ia mengingatkan agen harus menyalurkan barang dengan benar. Menurutnya, selama ini jika ada tambahan kuota agen tidak mengambil seluruhnya sehingga barang menumpuk di gudang.

“Kalau hal ini murni bisnis, jika barang langka, tentu harganya akan semakin tinggi. Saya melihat banyak mafia di tingkatan agen elpiji 3 kg,” tegas dia.

Di sisi lain, kendati HET telah ditentukan harga jual elpji 3 kg di pangkalan masih melebihi aturan. Informasi yang dihimpun Solopos.com, sejumlah pangkalan menjual elpiji 3 kg seharga Rp16.300 dan di tingkat pengecer harga menjadi Rp17.000-Rp18.000 per tabung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya