SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Elpiji Solo ditambah pasokannya hingga 200% dari alokasi harian.

Solopos.com, SOLO – Pasokan elpiji 3 kilogram (kg) pada bulan ini ditambah 200% dari alokasi harian. Penambahan ini untuk mengantisipasi kenaikan kebutuhan masyarakat sebagai antisipasi adanya migrasi dan Tahun Baru Imlek.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Kepala Bidang (Kabid) Elpiji 3 Kg Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), Budi Prasetyo, menyampaikan hingga Februari 2015, belum ada alokasi baru pada tahun ini.

Meski begitu, sebagai langkah antisipasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sejak pertengahan tahun lalu alokasi elpiji subsidi ini sudah ditambah dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya mengklaim pasokan saat ini aman.

“Alokasi baru untuk tahun ini belum keluar, tapi pengajuan kemarin penambahan sekitar 15%. Walaupun begitu, saat ini ada tambahan pasokan 200% dari alokasi harian karena Imlek,” ungkap Budi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (10/2/2015).

Penambahan alokasi tersebut akan di-split dan disalurkan selama satu bulan. Menurut dia, penambahan tersebut juga sebagai antisipasi adanya migrasi konsumen dari elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg.

Namun migrasi konsumen kali ini dinilai kecil karena sudah banyak yang beralih pada September tahun lalu. Oleh karena itu, penambahan alokasi ini dinilai mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.

Terkait Solo yang menjadi pilot project pelaksanaan kartu kontrol elpiji 3 kg, Budi mengatakan pelaksanaan kartu kontrol tidak berjalan maksimal. Hal ini karena aturan tersebut tidak bisa luwes. Dia menjelaskan masyarakat hanya bisa membeli elpiji 3 kg di pangkalan yang telah ditunjuk.

Menurut dia, akan lebih mudah apabila kartu tersebut bisa digunakan untuk wilayah yang lebih luas. Namun apabila hal tersebut bisa terlaksana dengan baik, tidak akan ada lagi pengecer dan penjualan hanya terjadi sampai pangkalan. Hal ini karena penjualan elpiji 3 kg hanya dilayani bagi masyarakat yang memiliki kartu dan dibatasi hanya dua tabung per hari.

Sementara itu, Ketua Hiswana Migas Solo, Suwardi, meminta standard operational procedure (SOP) pemberitahuan kenaikan maupun penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) dilakukan.

Dia menyampaikan pengumuman kenaikan harga pada 18 November 2014 dan penurunan harga pada 1 Januari 2015, tidak ada pemberitahuan sebelumnya kepada pelaku usaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Hal tersebut supaya pengusaha bisa melakukan langkah antisipasi.

“Kami siap melaksanakan kebijakan dari pemerintah. Tapi kami berharap pemerintah juga memperhatikan nasib pengusaha,” ujar dia.

Dia mengakui penurunan harga BBM sebanyak dua kali pada bulan lalu membuat pengusaha rugi. Namun dia menyampaikan tidak bisa mengalkulasi kerugian karena masing-masing SPBU kerugiannya berbeda dan tidak melaporkan ke Hiswana Migas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya