SOLOPOS.COM - Ilustrasi gas elpiji. Di Wonogiri gas elpiji mulai langka. (Dok/JIBI)

Ilustrasi gas elpiji. Di Wonogiri gas elpiji mulai langka. (Dok/JIBI)

WONOGIRI-Minimnya stok elpiji di wilayah Kecamatan Purwantoro dikeluhkan warga dan pemilik pangkalan gas elpiji. Akhirnya, beberapa warga membeli dari wilayah Ponorogo, meski secara aturan peredaran elpiji dari wilayah lain tidak boleh masuk ke Kabupaten Wonogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang pemilik pangkalan gas tiga kilogram di bawah PT Demiglaz Putrama di Purwantoro, Yanto, mengatakan minimnya pasokan terjadi sejak dua bulan ini. Setiap hari, ia selalu ditelepon pihak pengecer untuk meminta elpiji bertutup coklat (Wonogiri). Sebab, pihaknya hanya mendapat pasokan 100 tabung/hari, sedangkan sebelumnya pasokan elpiji mencapai 300 hingga 400/hari.

“Mau bagaimana lagi, warga membutuhkan elpiji itu untuk kebutuhan sehari-hari. Kami terpaksa menerima pasokan dari Ponorogo. Saya juga mengirim ke Kismantoro dan di sana 80% bertutup putih (Ponorogo),” katanya kepada wartawan, Minggu (17/2/2013).

Seorang pemilik pangkalan di Kecamatan Bulukerto masih di bawah PT yang sama, Parno, juga mengatakan hal serupa. “Kami hanya mendapat 80 tabung dalam sekali kirim. Itu pun, dalam sepekan hanya dua kali kirim. Padahal, kami harus memenuhi pasokan di Bulukerto dan Puhpelem. Saat ini, 95% elpiji di Puhpelem, bertutup putih,” ujarnya.

Pemilik SPBU di Purwantoro, Duniati, juga menyatakan hal serupa. Kelangkaan elpiji itu karena tidak ada pasokan. “Di sini, malah sudah tiga pekan belum mendapat pasokan. Biasanya setiap empat hari sekali, pasti dikirim,” katanya.

Suwardi, 52, warga Lingkungan Sambitileng, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Purwantoro, mengatakan masuknya elpiji dari Ponorogo itu sudah sekitar setengah tahun terakhir. Menurutnya, pasokan elpiji ini juga menyebar ke Kecamatan Puhpelem, Bulukerto dan Kismantoro.

“Mau tidak mau, kami membeli elpiji dari luar daerah karena kebutuhan. Masuknya elpiji dari Ponorogo itu, awalnya karena stok yang minim di Wonogiri. Padahal, kebutuhan warga semakin bertambah,” katanya, Minggu.

Dari informasi yang dihimpun Espos, setidaknya empat kecamatan itu membutuhkan tambahan elpiji sekitar 560 tabung gas/hari. Tidak adanya pasokan membuat distributor dari luar Wonogiri memasukkan tabung gas dari wilayah lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya