SOLOPOS.COM - ilustrasi elpiji 3 kg (Dok/JIBI/SOLOPOS)

ilustrasi elpiji 3 kg (Dok/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE), agen hingga pengecer elpiji 3 kilogram(kg), Selasa (14/5/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sidak tersebut digelar untuk mencari pangkal masalah kelangkaan dan melambungnya harga eceran elpiji 3 kg di tengah masyarakat. Hingga Selasa siang, pasokan elpiji yang tersedia di sejumlah pedagang pengecer masih terbatas. Kelangkaan itu menyebabkan harga elpiji 3 kg terkerek hingga menembus angka Rp17.000.

Oleh sebab itu, Bupati Karanganyar, Rina Iriani, didampingi Kabag Perekonomian Sekretaris Daerah (Setda), Ambang Wibowo, serta Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), Utomo Sidi, langsung mendatangi SPPBE Popongan Karanganyar.

Kepada rombongan bupati, pengelola SPPBE menyatakan selama ini pasokan elpiji 3 kg berjalan lancar. Bahkan, tidak terjadi kekurangan stok elpiji di tempat itu. Mendengar penjelasan itu, Rina kontan tercengang. Pasalnya, berdasarkan laporan yang dia dapat elpiji 3 kg yang beredar di pasaran terbatas lantaran pasokan dikurangi.

Dari SPPBE Popongan, rombongan bupati lantas bertolak ke salah satu agen elpiji 3 kg di kawasan Jungke, Karanganyar, milik PT Salma Wicaksana. Di tempat itu, lagi-lagi mereka mendapat jawaban bahwa pasokan elpiji berjalan aman.

“Tidak ada pengurangan pasokan, besok [15/5] bahkan ada penambahan 50%. Memang kemarin-kemarin itu elpiji datangnya terlambat soalnya di sana kan juga antri,” urai seorang petugas distribusi elpiji, Marsudi.

Mendapat laporan tersebut, Rina pun mengunjungi beberapa pedagang di Pasar Jaten. Kepada rombongan bupati, para pedagang mengeluhkan pemangkasan pasokan elpiji 3 kg.

Jika biasanya pedagang memperoleh pasokan 30 tabung, kini mereka hanya mendapat jatah 20 tabung. “Kami minta tambahan juga katanya enggak bisa, paling pol 20 tabung. Katanya stoknya enggak ada,” ujar seorang pedagang.

Setelah mendatangi pedagang, Rina kembali mengunjungi salah satu SPPBE di kawasan Jetis, Jaten, milik PT Sarigas Prima Abadi. Di tempat itu, dia kembali mendapat laporan bahwa pasokan elpiji ke agen dan pangkalan berjalan lancar. Stok elpiji 3 kg di SPPBE itu juga terhitung aman.

“Kami juga enggak tahu kenapa bisa langka di pasaran, padahal kalau dari pertamina pasokan masih lancar, enggak pernah ada pengurangan pasokan,” terang salah seorang petugas Pertamina Karanganyar, Ana Dewi Lestari.

Melihat pasokan elipiji di SPPBE relatif lancar, Rina mengendus kejanggalan pada arus distribusi elpiji 3 kg dari agen, pangkalan hingga pengecer. Menurutnya, ada beberapa agen atau pangkalan yang dengan sengaja memainkan distribusi elpiji 3 kg.

Oleh karena itu, dia akan segera memerintahkan Disperindagkop dan dinas-dinas terkait untuk menindak lanjuti persoalan distribusi elpiji di agen dan pangakalan. “Saya ingatkan sekali lagi, agen dan pangkalan jangan main-main, kalau memang pasokan 30 ya berikan 30. Katanya stok enggak ada, hla ini saya cek di sini stok penuh,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya