SOLOPOS.COM - Warga kecele saat membeli epliji 3 kg di salah satu agen elpiji di Kota Solo. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Warga kecele saat membeli epliji 3 kg di salah satu agen elpiji di Kota Solo. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SUKOHARJO — Sebagian pengecer elpiji 3 kg di Sukoharjo mengeluhkan penurunan pasokan bahan bakar gas tersebut. Hal ini cukup ironis mengingat kuota elpiji 3 kg pada bulan ini sudah ditambah hingga 50% dari kuota harian.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan pantauan Solopos.com, pasokan elpiji 3 kg menurun hingga 50% dibandingkan pasokan sebulan lalu.  Akibatnya, banyak pengecer tidak memiliki pasokan barang dan para pembeli kecele.

Ekspedisi Mudik 2024

Di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Jombor, Bendosari, pasokan elpiji 3 kg biasanya sekitar 50 tabung per hari. Namun, sejak sebulan terakhir pasokan berkurang menjadi 20 tabung per hari. Karyawan SPBU Jombor, Feriana Widyastuti, mengatakan beberapa hari terakhir distribusi barang sudah mulai lancar setelah sepekan lalu sempat langka. Kendati demikian, pasokan dikurangi hingga 50%.

“Sepekan lalu agak langka, barang cuma sedikit. Tetapi sekarang sudah mulai lancar. Kata pihak distributor barangnya dibagi karena barangnya tidak sebanyak dulu,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di SPBU Jombor, Jumat (10/5/2013).

Harga yang dipatok untuk elpiji 3 kg itu adalah Rp15.000/tabung. Harga tersebut naik Rp500 dari harga sebulan lalu yang hanya Rp14.500/tabung. Rata-rata dalam sehari, ia bisa menjual sekitar 10 tabung.

Sementara itu, karyawan Depot Tyas, Yuli Endro, juga berpendapat senada. Ia mengaku pasokan elpiji 3 kg di kiosnya yang terletak di Jl Gawok-Pajang, Gatak itu menurun hingga 75%. Biasanya, ia mendapatkan jatah 20 tabung per hari. Tapi sudah sejak sebulan terakhir, ia hanya mendapatkan lima tabung per hari. Akibatnya, ia tidak bisa mencukupi kebutuhan pemesan. Ia menjual gas elpiji 3 kg itu dengan harga Rp16.000/kg.

“Di sini sudah termasuk murah. Di pasar bahkan bisa mencapai Rp17.000/kg,” ujarnya.
Pedagang lain, Suwarno, juga mengatakan hal senada. Distributor yang melayani penjualan di sekitar Kecamatan Gatak itu hanya mendapatkan alokasi 50 tabung per hari. Padahal, sebelumnya ia mendapatkan sekitar 100 tabung per hari. Ia menduga berkurangnya pasokan tersebut disebabkan oleh semakin banyaknya konsumen yang berada di daerah sekitarnya. Ia juga mengaku pekan lalu, distribusi elpiji 3 kg sempat tersendat.

“Banyak pembeli kecele karena barangnya memang tidak ada. Pasokan berkurang,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Elpiji 3 kg Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Soloraya, Budi Prasetyo, mengatakan sejak bulan ini alokasi harian elpiji 3 kg ditambah sebanyak 50%. Ia memerkirakan banyaknya penduduk baru maupun pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) memengaruhi tingkat konsumsi bahan bakar gas tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya