SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Warga di wilayah pinggiran Karanganyar sulit mendapatkan elpiji 3 kg.

Solopos.com, KARANGANYAR — Warga di sejumlah wilayah Kabupaten Karanganyar kesulitan mendapatkan elpiji ukuran 3 kilogram (kg) sejak awal Agustus. Kondisi paling parah dialami warga di wilayah perbatasan, seperti Colomadu dan Gondangrejo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menerima tambahan kuota fakultatif sebanyak 24.100 tabung elpiji bersubsidi pada Rabu (9/8/2017). Kepala Desa Dayu, Gondangrejo, Sumarno, menyampaikan sejumlah warga kesulitan membeli elpiji melon di tingkat pengecer sejak awal Agustus. (Baca juga: Kelebihan Pasokan, Jatah Elpiji Melon Karanganyar Dikurangi)

Sejumlah warga terpaksa membeli ke kabupaten tetangga, seperti Boyolali dan Sragen. “Ya mau enggak mau beli ke wilayah lain yang berdekatan. Udah awal bulan ini susah beli elpiji. Istri saya dan sejumlah perangkat di sini juga mengatakan demikian,” kata Sumarno saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Camat Gondangrejo, Nugroho, membenarkan kondisi di wilayahnya. Dia sudah melaporkan kondisi itu kepada Bupati Karanganyar. Orang nomor satu di Pemkab itu mengumpulkan 17 camat pada Selasa (8/8/2017). Tujuan Bupati mendengar laporan dari camat perihal ketersediaan elpiji bersubsidi.

“Pak Bupati meminta camat mendata dan melaporkan kondisi di lapangan. Yang parah di Colomadu dan Gondangrejo. Ya maklum karena wilayah perbatasan. Ini petugas kecamatan sedang mendata di lapangan. Hari ini semoga selesai [pendataan],” tutur dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Hal senada disampaikan Camat Tawangmangu, Agoeng Respati. Pemerintah kecamatan menggandeng polsek setempat menindaklanjuti kondisi itu guna mengantisipasi kemungkinan kecurangan oleh sejumlah pihak saat pendistribusian elpiji bersubsidi.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Karanganyar, Budi Supriyono, menyampaikan Karanganyar menerima tambahan kuota fakultatif 24.100 tabung elpiji 3 kilogram pada Rabu.

Tambahan itu berdasarkan surat permohonan Pemkab Karanganyar ke Pertamina yang dilayangkan pada Selasa. “Alhamdulillah prosesnya cepat. 24.100 tabung itu untuk 13 agen di Karanganyar. Nanti didistribusikan ke 1.690 pangkalan. Stok di setiap daerah kan berbeda ya. Enggak semua susah. Paling parah kan Colomadu, Gondangrejo, wilayah perbatasan,” tutur Budi saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Beberapa waktu lalu, Budi menyampaikan Pertamina mengurangi pasokan elpiji bersubsidi karena pertimbangan jumlah tabung gas melon hingga akhir tahun melebihi 100%. Pengurangan pasokan mulai Agustus. Budi menyampaikan salah satu pangkalan di Palur mendapatkan 200 tabung gas elpiji 3 kilogram per bulan menjadi 50 tabung saja.

Menurut dia, warga di wilayah perbatasan kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi diduga karena imbas dari kabupaten lain. Dia berharap tambahan elpiji itu mencukupi kebutuhan warga. Dia mengingatkan warga yang tidak berhak menggunakan elpiji bersubsidi membeli tabung nonsubsidi.

“Ada surat edaran Bupati soal itu. Dilayangkan ke setiap OPD. ASN tidak boleh menggunakan elpiji bersubsidi. Silakan gunakan nonsubsidi. Tapi praktik di lapangan kan enggak demikian. Ini yang jadi perhatian,” jelas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya