SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian elpiji 3 kg di depo Pertamina (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis)

Elpiji 3 kg dituding kurang dari ketentuan dan Pertamina dinilai tidak transparan.

Solopos.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) membantah adanya kongkalikong antara perseroan dan pengusaha stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) dalam mengambil keuntungan sisa elpiji dari tabung kosong yang dikembalikan konsumen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro membantah tudingan Faisal Basri, Mantan Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi. Faisal menuding Pertamina dan pengusaha SPBE mengambil keuntungan dari sisa 5-10% LPG di tabung kosong yang dikembalikan konsumen.

“Kongkalikong tidak terjadi antara Pertamina dan pengusaha SPBE,” katanya dalam Kunjungan ke SPBE PT Batavia Jaya Energi di Jakarta, Jumat (29/5/2015).

Dia menjelaskan sisa di dalam tabung merupakan vapour yang jumlahnya tidak sampai 5%-10% seperti tuduhan Faisal. Menurutnya, vapour merupakan bahan yang digunakan untuk mendorong keluar LPG. “Tanpa vapour, LPG tidak bisa keluar dan digunakan untuk memasak,” katanya di Jakarta, Jumat (29/5/2015).

Vapour sendiri merupakan LPG dalam fase gas sehingga lebih ringan. Vapour bisa digunakan untuk bahan bakar. Menurut Wianda, vapour tidak bisa dikeluarkan oleh konsumen. Vapour juga tidak dikeluarkan ketika pengisian LPG di SPBE.

Vapour hanya dikeluarkan dengan cara disedot ketika tabung dilakukan retester. Namun, dia memastikan volume pengisian elpiji tetap 3 kg meskipun ada vapour.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya