SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji (JIBI/Solopos/Dok)

Ilustrasi elpiji (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SOLO — Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi bakal berdampak pada kenaikan harga kebutuhan lainnya termasuk harga eceran tabung gas ukuran 3 kg. Lantaran hal tersebut, kalangan DPRD Solo mengusulkan pemkot memberikan subsidi kepada masyarakat untuk pembelian tabung gas ukuran 3 kg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua DPRD Solo, YF Sukasno, mengutarakan sejak program konversi digulirkan beberapa waktu lalu, masyarakat termasuk masyarakat miskin sudah beralih dari kompor minyak ke gas sebagai alat memasak. Dengan kenaikan harga BBM ini, lanjut dia, warga bakal dipusingkan dengan mahalnya harga gas serta harga kebutuhan pokok.

“Meski tidak ada hubungannya secara langsung, tetapi kenaikan harga gas ini tinggal tunggu waktu saja. Karena distribusi gas itu menggunakan angkutan barang yang tentunya terdampak kenaikan BBM. Padahal masyarakat sudah beralih ke kompor gas,” jelas Sukasno saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (26/6/2013).

Disampaikannya, pemberian subsidi gas kepada warga Solo tersebut memungkinkan melalui APBD terlebih gas menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat. “Kenapa tidak bisa diberikan subsidi dengan APBD? Boleh saja, kan sudah ada subsidi dari pemkot di bidang pendidikan, kesehatan termasuk pemberian hibah,” katanya.

Disinggung kriteria dan besaran subsidi, Sukasno menegaskan hal itu bisa dibicarakan lebih lanjut termasuk didahului melalui survei. Dikatakannya, pemberian subsidi ini bisa dilakukan jangka panjang.

“Bisa kan penerima PKMS [Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo] menerima subsidi gas. Misal, asumsi satu pekan itu warga membutuhkan satu tabung, berarti kebutuhan satu bulan empat tabung, bisa dari situ. Setelah itu, dilakukan survei. Kalau nanti khawatir harga gas tidak stagnan, ya tinggal dinaikkan nilai subsidinya,” papar dia.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Solo, Supriyanto, menerangkan subsidi gas kepada warga Solo dimungkinkan selama manajerial dilakukan dengan baik. “Subsidi ke orang itu bisa. Tetapi kan sistem pemberiannya harus detail, by name by addres,” jelasnya.

Hanya saja, pihaknya menegaskan subsidi gas dikaji dan dijalankan setelah subsidi pemerintah terhadap urusan wajib sudah berjalan baik. “Urusan wajib itu diselesaikan dulu. Seperti pendidikan dan kesehatan kan banyak yang belum selesai,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya