Elpiji 12 Kg Naik Rp24.000, Penjual Bakso di Klaten Tak Naikkan Harga

Solopos.com, KLATEN—Warung Bakso Tengkleng Mas Bambang Klaten tetap menyetok elpiji ukuran 12 kg per hari meski harga komoditas  nonsubsidi tersebut meroket sejak akhir Desember 2021. Pengelola warung bakso di kawasan perkotaan Klaten ini juga tak menaikkan harga bakso atau mengurangi ukuran bakso.

Salah seorang karyawan di Warung Bakso Tengkleng Mas Bambang Klaten, Puguh Tri Pamungkas, 26, saat ditemui Solopos.com di warungnya, Kamis (6/1/2022), mengatakan elpiji merupakan kebutuhan pokok bagi penjual bakso.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Elpiji 12 kg sudah naik Rp24.000 per tabung. Awalnya senilai Rp140.000 per tabung menjadi Rp164.000 per tabung. Di sini masih menggunakan elpiji 12 kg. Alasannya, mencarinya lebih mudah dibandingkan tabung gas melon. Setiap hari sudah ada yang menyetor ke sini. Di sini setiap hari disetori dua elpiji 12 kg [total elpiji 12 kg yang dimiliki mencapai enam tabung],” kata Puguh Tri Pamungkas.

Baca Juga: Kapolres Wonogiri Ingatkan Etika Bermedsos Polwan dan Bintara Remaja

Meski harga elpiji naik tinggi, lanjut Puguh Tri Pamungkas, manajemen Warung Bakso Tengkleng Mas Bambang Klaten tidak menaikkan harga bakso.

“Harga bakso di sini berkisar Rp12.000-Rp34.000 per porsi. Setiap hari bisa melayani lebih dari 50 porsi. Kami tak mengubah harga meski harga elpiji naik, demikian juga soal ukuran bakso tetap sama,” katanya.

Salah seorang penjual elpiji di Klaten, Sudirin, mengatakan kenaikan harga elpiji 12 kg di Kabupaten Klaten mulai 25 Desember 2021. Selain elpiji 12 kg, elpiji ukuran 5,5 kg juga naik.

Baca Juga: Kantor Terpadu Pemkab Wonogiri Senilai Rp400 Miliar bakal Dibangun 2023

“Yang naik itu elpiji nonsubsidi. Penjualan elpiji 12 kg sangat sulit. Satu pekan paling hanya terjual satu tabung. Itu pun yang membeli dari kalangan rumah tangga. Kalau pengelola warung, biasanya memilih elpiji 3 kg,” katanya.