SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan pidato saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2022). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa)

Solopos.com, JAKARTA — Peneliti Senior Survei Voxpopuli Research Center Prijo Wasono mengatakan elektabilitas Partai Nasdem meningkat dari 2,5 persen menjadi 3,7 persen setelah bertemu dengan PDIP.

“Setelah pro dan kontra dukungan terhadap Anies, NasDem menjajaki koalisi dengan PDIP. Elektabilitas NasDem pun kembali naik,” kata Prijo Wasono dalam keterangan tertulis dan hasil survei yang diterima di Jakarta, Selasa (13/9/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Prijo, basis pemilih nasionalis yang sebelumnya menolak dukungan NasDem terhadap Anies kini memutuskan untuk kembali.

“Mereka adalah pemilih loyal NasDem yang kukuh dengan semangat restorasi,” kata Prijo, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Baca Juga: DPRD DKI Jakarta Usulkan 3 Nama Pengganti Anies Baswedan

PDIP masih menempati posisi tertinggi dengan elektabilitas sebesar 18,8 persen, disusul Gerindra (13,3 persen), Golkar (8,4 persen), dan PKB (7,7 persen).

“Elektabilitas PDIP naik tipis, sedangkan Gerindra, Golkar, dan PKB cenderung stabil,” kata Prijo.

PDIP merupakan satu-satunya partai yang bisa mengajukan capres-cawapres tanpa koalisi. Sementara itu, Gerindra dan PKB telah memutuskan untuk berkoalisi, dan Golkar lebih awal menggalang koalisi bersama PAN dan PPP, membentuk KIB.

Baca Juga: Sempat Disenggol Bjorka, Puan Desak BSSN Jelaskan ke Publik soal Aksi Hacker

“Koalisi yang ada belum tentu bakal bertahan, lebih-lebih setelah PDIP mulai melakukan safari politik dengan kunjungan Puan menemui elite NasDem, Gerindra, dan Golkar,” kata Prijo.

Menurut dia, penjajakan koalisi yang dilakukan PDIP berpotensi memecah koalisi-koalisi yang sudah terbentuk.

KIB sendiri memiliki sejumlah masalah, mengingat anggota koalisinya masih harus berjuang menembus PT, yaitu PAN (2,1 persen) dan PPP (1,8 persen).

Baca Juga: Profil Muchdi Pr yang Disebut Hacker Bjorka sebagai Pembunuh Munir

“PPP juga tengah didera gejolak internal setelah Ketua Umum Suharso Monoarfa dilengserkan,” jelas Prijo.

Pada posisi berikutnya ada Gelora (1,5 persen), Perindo (1,3 persen), dan Partai Ummat (1,0 persen). Selebihnya di bawah 1 persen, yaitu PBB (0,5 persen), Hanura (0,4 persen), PKPI (0,3 persen), dan PKN (0,2 persen). Lainnya 0,5 persen dan tidak tahu/tidak jawab 23,3 persen.

Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 1-7 September 2022, kepada 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Baca Juga: DPRD DKI Jakarta Umumkan Pemberhentian Anies Baswedan-Riza Patria

Margin of error survei sekitar 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya