SOLOPOS.COM - Wakil Ketua DPD PDIP Jateng, Abang Baginda Muhammad Mahfuz Hasibuan. (Antara-Wisnu Adhi Nugroho)

Solopos.com, SEMARANG — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan tanggapan atas hasil survei yang menempatkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dalam daftar teratas sebagai calon gubernur Jateng pada Pilkada 2024. Menurut PDIP, survei yang dilakukan Charta Politica Indonesia itu terkesan aneh dan janggal.

Wakil Ketua DPD PDIP Jateng Bidang Politik, Abang Baginda Muhammad Mahfuz, mengatakan secara prinsip pihaknya percaya dan menghormati hasil survei dari lembaga survei tersebut. Meski demikian, dia melihat ada kejanggalan dalam survei Pilkada Jateng 2024 itu.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Keanehan itu antara lain waktu dilakukannya survei itu, yakni 28 September hingga 3 Oktober 2021. Namun, hasil survei itu baru dirilis pada Januari 2022.

Baca juga: Elektabilitas Tertinggi di Jateng, Gibran Beri Jawaban Menohok

“Survei September 2021, kemudian hasilnya dirilis Januari 2022. Padahal situasi politik sangat dinamis, situasi sekarang sudah jauh berbeda dengan dulu. Ini bisa disebut kebohongan publik,” ujar anggota Komisi C DPRD Jateng itu.

Dari survei yang dilakukan dengan pertanyaan jika Pilgub Jateng digelar hari ini, elektabilitas Gibran mencapai 34,8 persen. Bahkan elektabilitas putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini unggul jauh dibanding tokoh lainnya, seperti Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang memperoleh 6,9 persen, dan Wakil Gubernur Jateng incumbent, Taj Yasin Maimoen, dengan torehan 9,3 persen.

Selain itu, Gibran juga unggul dari tokoh lainnya seperti mantan Wagub Jateng, Rustriningsih, dengan elektabilitas 3,8 persen, Bupati Banyumas Achmad Husein dengan 3,8 persen, dan Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, dengan 1,5 persen.

Survei dilakukan menggunakan metode wawancara tatap muka pada 800 responden dengan metode sampling multistage random sampling dan margin error 3,46 persen.

Baca juga: Kompak! Begini Jawaban Gibran dan Ganjar Saat Ditanya Pilkada

“Pilkada Jateng nanti sepertinya akan menjadi isu nasional lagi kalo lihat hasil survei terbaru. Nama Gibran jauh di atas nama-nama lain termasuk walkot Semarang dan wagub incumbent sekalipun. Akan beda ceritanya kalo di survei Pilkada DKI. Isu politik dinasti potensi jadi beban,” tulis Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, dalam akun Twitter.

Lebih lanjut, Baginda mengatakan keganjilan lain tampak pada adanya tokoh yang muncul namanya dalam elektabilitas. Menurutnya, tokoh yang tak memiliki popularitas tapi namanya masuk dalam daftar survei Charta Politica Indonesia adalah Wali Kota Salatiga, Yuliyanto.

“Bagaimana mungkin namanya muncul di elektabilitas tetapi popularitasnya tidak ada. Logikanya orang dikenal dulu baru dipilih. Ini aneh, ganjil, dan ngawur,” tandasnya.

Dia juga menilai saat ini masyarakat Jateng belum begitu memikirkan perhelatan Pilkada atau Pilgub Jateng 2024. Masyarakat saat ini masih fokus pada pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya