SOLOPOS.COM - Kontainer pengangkut produk ITPT milik PT Sritex melintas usai kegiatan lepas ekspor oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan di kantor pusat PT Sritex, Sukoharjo, Kamis (15/9/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang berpusat di Sukoharjo mengekspor hampir 600 kontainer produk Industri Tekstil Produk Tekstil (ITPT) ke berbagai negara di dunia.

Paling banyak yakni di Swedia sebesar US$ 611 ribu, disusul Mesir sebesar US$ 475 ribu, Bangladesh US$ 351 ribu, dan Jepang US$ 268 ribu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara, produknya terdiri atas beberapa ITPT unggulan Indonesia seperti benang (yarn), kain jadi (finished product), dan pakaian jadi (garment).

Negara yang biasanya memesan produk PT Sritex yakni Amerika Serikat, Argentina, Brazil, Republik Dominika, Mesir, Meksiko, Turki, Portugal, Polandia, India, Qatar, Uni Emirat Arab, Swedia, Bangladesh, Jepang, Korea Selatan, Spanyol, Malaysia, Thailand, dan Jordania.

Hingga saat ini, komposisi ekspor terhadap pendapatan Sritex masih mendominasi yaitu sebesar 60%. Sritex berkomitmen untuk terus mendorong target ekspor tekstil nasional untuk mencapai USD 30 miliar pada tahun 2025.

Baca juga: Pemkot Solo: Lahan yang Dibeli Peritel Terbesar Asia di Jebres Milik Bos Sritex

“Setiap hari ada ekspor sebenarnya khusus hari ini kami kumpulkan bareng-bareng di sini [kantor pusat PT Sri Rejeki Isman Tbk],” jelas Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto, di sela-sela  pelepasan ekspor, Kamis (15/9/2022).

“Untuk menunjukkan ekspor itu masih ada. Setiap hari macam-macam ya satu bulan sekitar 600 kontainer [diekspor] di seluruh dunia,”  tambah Iwan.

Acara pelepasan 50 kontainer produk ekspor Industri Tekstil Produk Tekstil (ITPT) milik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) tersebut dilakukan secara simbolis oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifil Hasan.

Sebanyak 50 kontainer dengan total nilai mencapai US$ 3,7 juta diberangkatkan menuju 20 negara tujuan ekspor yang tersebar di empat benua melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

Pelepasan ekspor dilakukan di kantor pusat Sritex, Sukoharjo, Kamis (15/9/2022) oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan. Dia mengatakan pelepasan 50 kontainer itu menjadi jumlah terbanyak.

Baca juga: Mendag Zulhas Kaget, Minyakita di Pasar Gede Solo Dijual Melebihi HET

“Sejumlah 50 kontainer ini baru pertama saya. Biasanya dua, tiga, tujuh [kontainer saja]. Kalau [jumlah] 50 ini, [seharusnya] sudah masuk [museum rekor Indonesia] MURI ini,” jelasnya saat ditemui dalam kegiatan.

Dia mengatakan Sritex merupakan perusahaan yang cukup strategis dengan tiga kriteria. Pertama, padat karya karena banyaknya pekerja di PT Sritex yakni sekitar 50.000 orang.

Kedua, Sritex memiliki orientasi ekspor untuk menghasilkan devisa negara. Kriteria ketiga yakni membantu kebutuhan dalam negeri.

“Kalau kebutuhan dalam negeri dicukupi dari Pabrik Sritex maka kami tidak perlu mengimpor lagi kan? Jadi ini perusahaan yang memiliki kriteria strategis. Oleh karena itu kita mesti dukung mulai dari walikota, bupati, birokrasi pusat,” jelasnya.

Baca juga: Pemkot Solo: Lahan yang Dibeli Peritel Terbesar Asia di Jebres Milik Bos Sritex

Pelepasan itu juga disambut meriah oleh ribuan karyawan PT Sritex dengan membawa bendera merah putih dan berseragam biru hitam disertai topi warna-warni sesuai divisi masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya