SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok.SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok.SOLOPOS)

Solo (Solopos.com)–Ekspor sejumlah produk unggulan Solo pada bulan April 2011 mengalami penurunan drastis jika dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya di triwulan I 2011.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Berdasarkan data yang diterima Espos, dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Solo, Rabu (11/5/2011), ekspor komoditi batik, mebel dan tekstil dari Kota Solo mengalami penurunan.

Untuk mebel, ekspor turun dari angka 358.375,49 kg pada Maret 2010 menjadi 251.281,73 kg pada April kemarin. Nilainya pun turun dari US$1.221.876,98 menjadi US$698.541,12.

Sementara itu, ekspor batik pun demikian. Volume turun dari angka 57.989,02 kg menjadi 47.304,88 kg, meskipun nilainya naik dari US$846.562,92 menjadi US$1.015.729,66.

Untuk ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT), volume turun dari angka 176.888,42 kg menjadi 129.521,25 kg, sementara nilai juga turun dari US$2.381.360,43 menjadi US$1.830.920,95.

Kinerja ekspor secara total untuk semua komoditas pun anjlok. Jika Maret Kota Solo mencatat ekspor sebanyak 821.196,02 kg dengan nilai US$4.845.371,64, April kemarin turun menjadi 624.137,41 kg dengan nilai US$3.910.703,71.

Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jateng, Djoko Santoso, mengatakan turunnya ekspor tekstil disebabkan karena terjadi over supply barang jadi. Saat harga kapas mulai beranjak naik, produsen lebih cenderung menahan barang.

“Tetapi, kalau nyetok lama-lama juga dampaknya tidak bagus, akhirnya terpaksa menjual tetapi dengan harga rendah. Di satu sisi pula, masih ada produsen yang saat ini masih menahan barang.”

(haw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya