SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/FOTO/Dok)

ILUSTRASI (JIBI/FOTO/Dok)

SOLO- Ekspor mebel Solo di tahun 2011 stagnan. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Solo, ekspor mebel sepanjang 2011 menembus angka US$7,895 juta. Angka itu cenderung sama alias stagnan dibanding ekspor mebel 2010, sebesar US$8,048 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Solo, David R Wijaya, tak hanya eskpor pengusaha Solo, nilai eskpor mebel se-Soloraya juga cenderung stagnan.

“Ekspor stagnan, memang ada selisih nilai tapi tidak berarti. Recovery pasar Eropa dan Amerika belum berjalan baik. Bahkan sekarang krisis ekonomi meluas ke Inggris dan Perancis,” jelas David, saat dihubungi Espos, Selasa (17/1/2012).

Dia mengakui imbas krisis di Eropa sangat berpengaruh terhadap nilai ekspor, khususnya komoditas mebel. Pasalnya, Eropa selama ini menjadi tujuan utama ekspor mebel, di samping Amerika.

Data Disperindag Solo menyebut ekspor Solo lebih banyak mengarah ke Amerika dan negara-negara Eropa, seperti Belanda, Jerman, Italia, dan Inggris. Di tengah kian parahnya krisis di Eropa, David melihat dibutuhkan upaya untuk menjaga ekspor, yakni dengan pengalihan pasar.

Ekspor mebel yang selama ini terfokus ke Eropa dan Amerika, perlu dibelokkan ke negara-negara Asia. Selain pasar Asia, pasar domestik juga dinilai David layak digarap lebih serius. Hal ini seiring tumbuh pesatnya bisnis properti baik berupa perhotelan maupun perumahan. JIBI/SOLOPOS/Tika Sekar Arum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya