SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Eksportir kopi Jawa Tengah menilai rencana Amerika Serikat (AS) yang akan meninjau ulang Generalized System of Preference (GSP) Indonesia akan menjadikan harga kopi nasional tertekan dan kian mahal.</p><p>Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Tengah, Moelyono Soesilo, mengatakan Amerika Serikat masih menjadi negara pengimpor terbesar kopi Indonesia sehingga dikhawatirkan pencabutan GSP itu akan berdampak pada berkurangnya volume ekspor kopi Indonesia. "Kopi arabika ekspor kita terbesar ke Amerika, kalau fasilitas GSP dicabut, ini akan menekan harga kopi Indonesia. Harga kopinya bisa lebih mahal dibandingkan negara <em>central America</em>," kata Moelyono Soesilo, Rabu (25/7/2018).</p><p>Menurutnya, selain menekan harga, Indonesia juga terancam kehilangan pasar ekspor kopi lantaran para importir di Amerika Serikat akan beralih mengambil kopi dari negara seperti Columbia, Kostarika, dan Uruguai karena harganya yang lebih murah. Rasa kopi maupun aroma kopi yang bisa diubah dengan teknologi diakuinya akan menyebabkan kopi dari negara produsen utama kian laku karena rasanya bisa disesuaikan dengan kopi Indonesia.</p><p>"Kalau harga lebih mahal, tentu biasanya akan pindah. Sedangkan kalau pebedaan rasa sekarang bisa diminimalisir dengan memakai teknologi," ucapnya.</p><p>Meski ada kekhawatiran, saat ini rencana peninjaun GSP tersebut memang belum memberikan dampak. Namun harga kopi Indonesia yang saat ini lebih mahal 80%-100% dibandingkan kopi negara <em>central America</em> juga perlu menjadi perhatian khusus agar ekspor kopi Indonesia tetap stabil.</p><p>"Kita perlu persiapkan bagaimana agar peninjaun GSP tidak terjadi. Hal ini bisa diselesaikan pemerintah yang sudah tanggap mulai evaluasi produk ekspor-impor Amerika," jelasnya.</p><p>Secara nasional ekspor kopi Indonesia mencapai 50 juta hingga 10 juta karung per tahun atau senilai US$400 juta dolar. Pada tahun 2018 ini, target ekspor kopi bisa mencapai 11.5 juta karung atau setara dengan 690.000 ton.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya