SOLOPOS.COM - Kapal perang SSV BRP Tarlac pesanan Filipina di galangan PT PAL di Surabaya, Minggu (8/5/2016). (Peni Widarti/JIBI/Bisnis)

PT PAL mengekspor kapal perang ke Filipina. Jenis kapal perusak dan kapal cepat rudal juga dilirik.

Solopos.com, SURABAYA — Galangan kapal BUMN PT PAL Indonesia (Persero) akhirnya berhasil melakukan ekspor perdana kapal perang Strategic Sealift Vessel (SSV) BRP Tarlac pertama pesanan Filipina.
menyatakan bakal terus menjajaki pasar ekpor kapal, terutama kapal perang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Utama PAL Indonesia, M. Firmansyah Arifin, mengatakan negara tujuan ekspor yang sedang dijajaki oleh perseroan saat ini adalah negara-negara Asia dan Timur Tengah. Bahkan sejumlah negara di antaranya sudah mengirim orang untuk datang ke PAL.

“Sudah ada beberapa negara dari tetangga seperti Asia dan Timur Tengah yang cukup berminat dan mereka sudah melakukan pembicaraan dengan kami,” katanya seusai upacara pelepasan ekspor perdana Kapal Perang SSV #1 Tarlac ke Filipina, Minggu (8/5/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Dia memaparkan, potensi ekspor kapal perang saat ini sangat terbuka lebar. Apalagi sejumlah negara mulai memperbesar anggaran untuk belanja kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

“Selain kapal jenis Landing Platform Dock [LPD] seperti SSV ini, ada dua jenis kapal militer lain yang juga dilirik negara lain, seperti Perusak Kawal Rudal [PKR] dan Kapal Cepat Rudal [KCR]. Mereka sudah melihat bahwa ketiga jenis kapal ini sudah dimiliki oleh negera kita yang sebelumnya sudah dipesan oleh TNI AL,” jelasnya.

Selain menjajaki pasar ekspor kapal perang, PT PAL juga berencana menggali potensi pasar luar negeri untuk pasar purna jual. Dalam hal ini, PAL menyediakan layanan perbaikan dan perawatan kapal perang tersebut.

“Purna jual ini jadi potensi bisnis kami karena ada divisi maintenance. Untuk konsumen dari Filipina ini perlu ada pembicaraan lagi terkaitg penawaran purna jualnya,” imbuhnya.

Adapun sebelumnya PAL Indonesia berhasil memenangkan tender internasional kapal perang SSV di Filipina dengan nilai proyek kapal mencapai US$90 juta dan mengalahkan 8 negara peserta tender lainnya . PAL Indonesia mendapat pesanan dua kapal perang sekaligus.

Kapal SSV pertama telah rampung dalam waktu 2 tahun dan telah dilepaskan pada 8 Mei 2016, dan rencananya untuk kapal SSV kedua bakal segera digarap dan ditargetkan rampung pada Mei 2017.

Direktur Produksi PAL Indonesia, Edi Widarto menambahkan, kapak SSV pertama sendiri saat ini sudah mengandung komponen lokal mencapai 30%. Diharapkan, ke depan konten lokal yang digunakan bisa meningkat hingga 35%. “Dengan semakin seringnya ada order kapal seperti ini diharapkan, industri komponen kapal dalam negeri ini ikut bergairah,” ujarnya.

Dalam sambutannya saat meresmikan pelepasan kapal perang SSV ke Filipina, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia sebagai negara maritim harus bisa membuktikan kemampuannya untuk memproduksi kapal hingga merebut pasar ekspor yang selama ini sudah dikuasai oleh Korea, Jepang, dan China.

“Saat ini lah waktu yang tepat untuk ambil alih industri galangan kapal dunia. Diharapkan industri kapal kita siap untuk maju dan merebut pasar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya