SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

Solopos.com, JAKARTA-- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia pada Mei 2021 mencapai US$16,60 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan jika dibandingkan dengan posisi pada April 2021, maka kinerja ekspor tersebut turun 10,25 persen (month-to-month/mtm). Penurunan ini disebabkan oleh penurunan ekspor migas sebesar -2,68 persen mtm dan penurunan ekspor nonmigas sebesar -10,67 persen mtm.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kinerja ekspor mengalami peningkatan yang tinggi, yaitu sebesar 58,76 persen (year-on-year/yoy), di mana ekspor migas naik sebesar 66,99 persen yoy dan ekspor nonmigas naik 58,76 persen yoy.

“Kinerja ekspor secara tahunan mengalami kenaikan yang impresif yaitu sebesar 58,76 persen,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/6/2021) seperti dilansir Bisnis.com.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: 5 Ide Hobi Berfaedah untuk Tingkatkan Produktivitas di Rumah

Suhariyanto menjelaskan, pertumbuhan ekspor pada Mei 2021 tersebut didorong oleh naiknya permintaan dari negara mitra dagang Indonesia, serta meningkatnya harga komoditas.

Harga minyak mentah Indonesia atau ICP misalnya, pada Mei 2021 meningkat menjadi US$65,49 per barel, secara bulanan meningkat 5,7 persen dan secara tahunan meningkat tajam sebesar 155,12 persen.

BPS mencatat, hampir seluruh komoditas mengalami kenaikan harga secara bulanan, di antaranya batu bara naik 16,07 persen, minyak kelapa sawit 7,9 persen, dan tembaga naik sebesar 8,98 persen.

Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Talkshow Bisnis Meriahkan Road to SBBI 2021

Nilai Kinerja Impor

Di sisi lain BPS juga melaporkan kinerja impor pada Mei 2021 mengalami pertumbuhan yang tinggi secara tahunan, yaitu sebesar 68,68 persen (year-on-year/yoy).

Suhariyanto mengatakan total nilai impor Indonesia pada periode tersebut mencapai 14,23 miliar. peningkatan impor secara tahunan didorong oleh impor migas yang meningkat signifikan 213,6 persen yoy dan impor nonmigas sebesar 56,44 persen yoy.

Namun, jika dibandingkan dengan April 2021, kinerja impor pada Mei 2021 mengalami penurunan sebesar 12,16 persen (month-to-month/mtm).

Penurunan terjadi dikarenakan turunnya impor nonmigas sebesar -14,16 persen mtm meski impor migas masih mengalami kenaikan tipis 1,9 persen.

Baca Juga:  Cegah Penuaan Dini dengan DNA Salmon Skin Booster di Ella Skin Care, Harganya Terjangkau!

“Impor pada Mei 2021 turun dibandingkan dengan April 2021 karena dari data historis setiap setelah Lebaran terjadi penurunan volume baik ekspor dan impor, tapi secara yoy tumbuh tinggi karena pada Mei 2020 lalu saat pandemi Covid-19 impor turun jauh sekali,” kata Suhariyanto.

Berdasarkan penggunaan barang, impor barang modal secara bulanan mengalami penurunan yang paling dalam sebesar 12,16 persen disusul impor barang konsumsi yang turun sebesar 13,77 persen dan bahan baku/penolong turun 11,60 persen.

Sementara secara tahunan, peningkatan tertinggi terjadi pada impor bahan baku/penolong sebesar 79,1 persen, barang konsumsi sebesar 50,34 persen, dan barang modal 35,28 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya