SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA – Sepanjang 2012 nilai ekspor DIY menurun signifikan. Namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, kondisi ini tak lebih baik dibandingkan nilai ekspor setahun sebelumnya, yang menurun 0,86%.

Kepala BPS DIY Wien Kusdiatmono mengungkapkan nilai ekspor asal DIY yang dikirimkan melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada Desember 2012 mencapai US$25,4 juta.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

“Tetapi bila dibandingkan Desember 2011 dimana nilai ekspornya mencapai US$25,6 juta, selama 2012 mengalami penurunan 0,86 persen,” ujar Wien, Jumat (1/2/2013) lalu.

Negara tujuan ekspor DIY masih didominasi pasar Amerika Serikat. Sehingga penurunan ekspor tersebut dinilai masih wajar, mengingat kondisi krisis ekonomi yang dialami negara ini turut berpengaruh terhadap transaksi ekspor Tanah Air.

“Dibandingkan bulan sebelumnya, nilai ekspor ke Amerika memang meningkat. November 2012 nilai ekspornya US$9,8 juta, Desember meningkat 19,4 persen mencapai US$11,7 juta. Tapi menurun 6,11 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” tandas Wien.

Sementara itu, Ketua DPP Asosiasi Industri Mebel dan Kerajianan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahyono mengungkapkan nilai ekspor Indonesia memang menurun sekitar 6%. Dari nilai ekspor tahun sebelumnya yang mencapai US$1,85 miliar menjadi US$1,75 miliar. Penyebabnya, permintaan barang merosot selama krisis ekonomi terjadi di Eropa dan Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya