SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan pembuatan kursi berbahan rotan di Trangsan, Gatak, Sukoharjo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Para pelaku usaha rotan di Trangsan, Kabupaten Sukoharjo, menyambut gembira dibukanya kembali Stasiun Gawok sebagai pemberhentian KRL Solo-Jogja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Akses baru transportasi menuju kawasan industri rotan ini membangkitkan gairah baru bagi para pengrajin di tengah situasi ekonomi yang suram gegara pandemi Covid-19. Pusat industri Kabupaten Makmur ini tak luput dari sasaran peliputan tim Ekspedisi KRL Solo-Jogja. Ekspedisi digelar Solopos Group bersama PT KAI Commuter (KCI), Badan Otorita Borobudur (BOB), dan Perum Perumnas.

Seorang pengrajin rotan Trangsan, Mujiman, 50, sangat berharap KRL Solo-Jogja mampu meningkatkan penjualan rotan. Sejak pandemi, bisnis rotan sempat lesu meski kini mulai menunjukkan peningkatan.

Baca juga: Buka Puasa Bersama Keluarga, Mentan Berharap Indonesia Dijauhkan Dari Bencana

“Kami sangat berharap KRL ini bisa menarik pembeli dari wilayah Jogja. Terutama turis asing yang berkunjung ke Jogja. Mereka bisa menggunakan KRL dari Jogja turun di Stasiun Gawok,” kata pria yang juga Kepala Desa (Kades) Trangsan ini saat dijumpai awal April 2021.

Sejauh ini, dia mengatakan pengguna KRL Solo-Jogja masih sebatas warga lokal seputaran Gatak yang ingin berlibur ke Jogya atau sekedar menjajal KRL.

Namun, dia optimistis apabila pandemi Covid-19 berakhir, pengguna KRL tidak hanya sebatas warga lokal melainkan turis asing yang berdampak pada penjualan rotan Trangsan.

Baca juga: 3.000 Warga Ponorogo Bakal Disuntik Vaksin Covid-19 Selama Bulan Puasa

Kejayaan Trangsan

Kerajinan rotan asal Trangsan, menurut dia, pernah mengalami masa kejayaan usaha pada era 1990-an. Produk rotan asal Sukoharjo tersebut bahkan mampu menembus pasar ekspor dengan omzet penjualan hingga miliaran rupiah per bulan serta menyerap tenaga kerja 8.000 orang dari berbagai daerah.

Tak hanya itu jumlah perajin rotan Trangsan berkembang pesat hingga mencapai 400 pengrajin. Namun, kemudian dihantam krisis ekonomi global pada 2006 lalu, hingga berdampak pada jumlah perajin tinggal menyisakan 180 orang. Mereka bertahan hingga saat ini.

"Kami terus mengupayakan perbaikan produk dan pemasaran agar kembali pulih seperti tahun 90-an lalu. Tentu saja peran pemerintah daerah hingga pusat dibutuhkan guna memfasilitasi para perajin agar terus berproduksi," pintanya.

Baca juga:  Apakah Mengorek Telinga Bisa Membatalkan Puasa?

pasar gawok
Pasar Gawok di Gatak Sukoharjo. (Solopos/Chelin Indra Sushmita)

Sejauh ini kawasan sub-urban seputar Gawok, termasuk kawasan industri rotan Trangsan, memang tumbuh pesat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo mencatat sektor perdagangan dan jasa menjadi penyumbang investasi utama di kawasan tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sukoharjo, Hartati, mengatakan pertumbuhan investasi di kawasan suburban Gawok, Kecamatan Gatak terus meningkat dari tahun ke tahun.

Investor banyak melirik kawasan tersebut dalam bidang jasa dan perdagangan. Di bidang jasa seperti investasi perumahan, indekos, pelayanan kesehatan dinilai paling mendominasi.

Baca juga: Kemenkes: Masjid Bisa Jadi Lokasi Vaksinasi Covid-19, Terutama untuk Lansia

Sedangkan di bidang perdagangan, wilayah tersebut banyak dilirik para investor membuka tempat usaha seperti pertokoan.

Selain perdagangan dan jasa, di seputaran Gawok juga berkembang kawasan industri kreatif berupa kerajinan rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak. Keberadaan industri rotan ini merupakan peninggalan turun temurun warga Trangsan.

“Nilai investasi di kawasan sana tumbuh, meski masih jauh dari Kecamatan Kartasura dan Grogol. Nilai investasi di Gatak mencapai Rp82,2 miliar di tahun lalu,” kata dia ketika dijumpai Solopos.com di kantornya pada Senin (29/3/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya