Solopos.com, SOLO – Perkembangan digitalisasi membuka akses di banyak sektor dan banyak kepentingan. Bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perkembangan digitalisasi ini membuka peluang mereka untuk naik kelas dan merambah pasar ekspor.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Situasi ini didukung meluasnya ekosistem diaspora Tanah Air sehingga membuka peluang lebar bagi pelaku UMKM masuk dalam rantai pasar global.
Potret perkembangan digitalisasi dan ragam fasilitas untuk UMKM masuk pasar global menjadi salah satu perhatian tim Ekspedisi Ekonomi Digital Solopos Media Group (SMG). Dalam ekspedisi yang digelar Sabtu-Kamis (4-9/12) lalu, tim menyambangi dua UMKM di Jawa Tengah yang sukses go global.
Kedua UKM itu menjadi bagian dari ekosistem bisnis kecil yang mampu menembus pasar global. Sebagai catatan, nilai ekspor nonmigas dari UMKM tercatat senilai Rp339,2 triliun pada 2019. Nilai tersebut naik 15,43% dibandingkan pada 2018 yang hanya senilai Rp293,8 triliun.
Walau demikian, nilai tersebut hanya mencapai 15,65% dari total ekspor nonmigas yang mencapai Rp2.167,1 triliun. Sementara, sebanyak Rp 1.827,9 triliun atau 84,35% dari total ekspor nonmigas berasal dari usaha besar (UB).
Baca Juga: Stagnan Nih! Cek Harga Emas Pegadaian Rabu 5 Januari 2022
Dua UMKM yang disambangi tim Ekspedisi Ekonomi Digital 2021 memanfaatkan produk perbankan untuk mengakses pasar ekspor. Di era digital, produk perbankan tak hanya menghimpun dana nasabah atau menyalurkannya, kini peran perbankan kian besar.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. misalnya telah membuka jalan bagi para pelaku UMKM agar menembus pasar ekspor lewat program BNI Xpora yang diluncurkan di Jakarta pada 21 Oktober. BNI Xpora juga diluncurkan di enam kota lain seperti Solo, Bandung, Medan, Surabaya, Denpasar, dan Makasar.
Bank pelat merah yang baru saja genap berusia 75 tahun ini terus berupaya mendorong peningkatan kelas para pelaku UMK melalui kemitraan dan kolaborasi dengan perusahan-perusahaan besar sehingga bisa menembus pasar global.
Mengusung tagline Ekspor Menjadi Mudah, pelaku UMKM mendapatkan dukungan berupa kapasitas dan kualitas produksi, edukasi penyusunan laporan keuangan, hingga sokongan akses pemasaran produk ke luar negeri melalui business matchmakin dengan buyer di pasar global. Ini sejalan dengan optimisme ekspansi pasar ekspor yang semakin kuat menjelang akhir 2021.
Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison Beroperasi, Janjikan Layanan Tanpa Gangguan
Membuka Pasar Baru
Sebagai Bank Internasional, agresivitas perbankan diharapkan mampu berkontribusi positif dalam membuka pasar baru. Terlebih, BNI memiliki sejumlah kantor cabang di sejumlah negara seperti Singapura, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat yang bisa berperan memfasilitasi UMKM menembus pasar ekspor.
“Kami memberikan kesempatan bagi para UMKM naik kelas lewat Xpora. Sehingga bisa tercapai 500.000 pelaku UMKM ekspor pada 2030,” kata Direktur Bisnis UMKM BNI, Muhammad Iqbal, dalam rilisnya.
BNI Xpora memiliki sejumlah solusi utama untuk pelaku UMKM yang berorientasi ekspor. Yakni, pelayanan cepat dan berkualitas, peningkatan kapabilitas melalui edukasi, pendampingan, pengembangan UMKM dan akses tool bisnis serta analisa bisnis.
Pelaku UMKM juga bisa mendapatkan solusi pendanaan serta beragam kemudahan akses pasar dengan e-commerce dan instansi pemerintah.
Aktivasi digital dengan Xpora partner, solusi transaksi nirtunai dengan akses mudah kepada channel e-banking, pemberdayaan bisnis ekspor dengan platform digital business to business (B2B) dengan nasabah BNI di luar negeri.
Baca Juga: Alhamdulillah, Harga Telur dan Cabai di Kota Jogja Berangsur Turun
“Xpora yang merupakan akronim dari ekspor dan diaspora yakni one stop shopping solution untuk memberikan layanan terintegrasi bagi pelaku UMKM. Ada tiga nilai utama yang menjadi pondasi dalam Xpora, yakni Go Productive, Go Digital, dan Go Global.
BNI Xpora dapat diakses para pelaku UKM di seluruh Indonesia bahkan diaspora di mancanegara melalui digital platform yakni situs Xpora.id.
Pelaku usaha hanya perlu memeasukkan data identitas diri dalam kolom registrasi dan mencantumkan kontak telefon yang bisa dihubungi. Pelaku usaha juga bisa mengecek kondisi bisnis lewat fitur cek level bisnis yang memberikan rekomendasi akurat guna membantu pengembangan bisnis.
Pola kemitraan dan kolaborasi Xpora harus melibatkan para stakeholders termasuk pemerintah daerah yang memiliki potensi produk unggulan berorientasi ekspor seperti di Kabupaten Sukoharjo.
Baca Juga: Operasikan Super Air Jet, Lion Group Buka Lowongan Kerja Besar-Besaran
Pemkab Sukoharjo mendukung sepenuhnya pengembangan dan perluasan bisnis ekspor yang mengangkat produk-produk unggulans eperti kerajinan rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak.
Mayoritas produk kerajinan rotan diekspor ke luar negeri sejak puluhan tahun lalu. Selain mempromosikan kerajinan rotan, ekspor ke luar negeri memberikan efek positif bagi pemerataan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Multi efeknya sangat luar biasa jika produk unggulan bisa menembus pasar global. Prinsipnya, pemerintah berkomitmen mendukung upaya BNI dalam mencetak pelaku UMKM handal dan berorientasi ekspor,” kata Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Sukoharjo, Iwan Setyono.
Ekspedisi Ekonomi Digital 2021 merupakan program Solopos Media Group yang didukung oleh Bank Nasional Indonesia (BNI), Mitsubishi Motors, Universitas Terbuka Surakarta, Candi Elektronik, Artugo, Galeri 24, Prodia, dan XL Axiata. Ekspedisi dilaksanakan selama enam hari mulai 4 Desember-9 Desember. Tim ekspedisi bakal mengunjungi lima kota yakni Solo, Salatiga, Semarang, Cirebon, dan Jakarta.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
