Eks Panitera MK dicecar Panja Mafia Pemilu

Jakarta (Solopos.com)--Mantan panitera Mahkamah Konstitusi (MK), Zaenal Arifin Husein, memenuhi undangan Panja Mafia Pemilu Komisi II DPR. Zaenal pun dicecar habis oleh Panja karena memberi jawaban yang tidak tegas dan berputar-putar.

“Ini mana yang betul? Tadi saudara menyampaikan bahwa saudara yang mendikte nota dinas balasan ke KPU, tapi sekarang tidak ingat,” tanya pimpinan Panja, Ganjar Pranowo saat rapat dengar pendapat di Ruang Rapat Komisi II DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2011).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, staf panitera pengganti Muhammad Faiz yang juga dihadirkan di Panja mengaku dirinya diperintahkan oleh Zaenal Arifin untuk membuat nota dinas ke KPU. Dalam pembuatan nota dinas, Faiz hanya mengetik apa yang diucapkan oleh Zaenal yang merupakan atasannya langsung di MK kala itu.

Nota dinas ini menjadi masalah karena tidak sesuai dengan putusan MK. Dalam nota dinas yang dibuat tanggal 14 Agustus 2009 itu ada kata ‘ditambah’ untuk perolehan suara Partai Hanura. Hal ini membuat suara Hanura di Dapil I Sulawesi Selatan menjadi membengkak.

“Saya tidak ingat,” jawab Zaenal saat ditanya Ketua Panja Chairuman Harahap apakah benar dirinya mendikte membuatan nota dinas itu.

Jawaban itu langsung menuai kritik anggota Panja yang hadir, sebab ada bukti surat dinas yang ditandatangani oleh Zaenal sebagai panitera MK per tanggal 14 Agustus 2009. “Bagaimana saudara katakan tidak ingat, jelas-jelas di sini ada tanda-tangan saudara?” tanya Ganjar.

Keterangan yang diberikan Zaenal dalam rapat dengan Panja memang terkesan berbelit-belit dan sering kali berbeda dengan pernyataan sebelumnya. Zaenal sendiri mengaku dirinya sejak 1 September sudah tidak menjabat sebagai Panitera MK. Hal ini dikarenakan ia sudah masuk usia pensiun.

(detik.com/tiw)