SOLOPOS.COM - Calon peserta didik baru mengikuti tes sprint saat Seleksi Peserta Didik Baru Kelas Khusus Olahraga (KKO) SMP Negeri 1 Solo di GOR Fakultas Keolahragaan (FKor) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jl. Menteri Supeno, Manahan, Banjarsari, Solo, Kamis (9/6/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO—Sekolah khusus olahraga (SKO) tingkat SMP ditargetkan bisa membuka pendaftaran Juli 2023 mendatang. Sekolah itu dikhususkan untuk anak-anak yang memiliki bakat dan prestasi dalam bidang olahraga. 

 “Targetnya Juli [2023] sudah pembukaan siswa baru,” ujar Kasi Manajemen Peningkatan Mutu SMP Dinas Pendidikan Solo, Ani Indriani, ketika ditemui Solopos.com, Selasa (31/1/2023).

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Dia mengatakan sekolah itu rencananya menampung 64 siswa baru. ““Yang bisa mendaftar pastinya yang mempunyai prestasi olahraga misal [juara] Popda. Tapi kalau punya bakat [meskipun belum punya prestasi olahraga] nanti bisa melalui seleksi. Jadi tidak menutup kemungkinan, yang punya bakat tapi belum punya prestasi [bisa mendaftar],” kata dia.

Ani mengatakan sekolah khusus olahraga itu akan menempati bekas gedung SMPN 3 Solo. “Jadi samping SMPN 10 itu kosong, [rancananya] baru dibangun tahun ini dan yang membagun Pemkot. Tapi tahapan pembangunannya belum sampai tuntas,” ujarnya.

Pantauan Solopos.com, gedung yang berada di Jl. Kartini, Timuran itu tertutup. Pintu gerbang juga dalam kondisi terkunci.

SKO menjadi angin segar bagi siswa yang memiliki minat di bidang olahraga sebab bakal memiliki tempat untuk memaksimalkan potensi mereka. Hal ini juga sesui tujuan dari pengadaan sekolah tersebut.

“Mengakomodasi anak-anak yang punya bakat dan prestasi di bidang olahraga agar supaya lebih maksimal lagi prestasinya,” katanya.

Untuk itu, kata Ani, SKO akan memberikan fasilitas maksimal agar tujuan pembibitan atlet tercapai. “Karena di situ kan anak-anak mendapat fasilitas yang memadai untuk pembinaan olahraga. Mulai dari seragam, kemudian transportasi, sama tempat untuk training itu ada semua. Nanti kita [berikan] seperti itu, tapi step by step,” ujar dia.

Bahkan dia menyebut akan ada uang transport untuk masing-masing siswa.  “Kami belum bisa memastikan berapa, kurang lebih besarnya nanti sebulan mendapat Rp500.000,” kata dia.

Sementara itu, terkait kurikulum pihaknya mengatakan tetap akan ada pembelajar reguler seperti di sekolah umum, namun porsinya berbeda.

“Jadi kemarin kita studi banding di PPOP Jakarta itu kurikulumnya 60% untuk olahraga 40% untuk umum. Kira-kira akan begitu, tapi kita belum menentukan, tinggal nunggu kepala sekolah yang baru nanti bagaimana,” ujar dia.

Dengan fasilitas seperti itu, SKO diharapkan menjadi tempat pembibitan atlet muda berprestasi dari Kota Solo. “Harapannya itu menjadi atlet yang andal dari Kota Solo, atlet yang bisa mewakili kita di tingkat nasional sampai internasional, di samping itu mereka [tetap bisa] mengikuti pendidikan secara reguler gitu,” tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya