SOLOPOS.COM - Mantan Bupati Sragen Untung Wiyono saat berjalan di lobi depan Kantor Dinas Bupati Sragen, Senin (27/6/2022). Kedatangannya ke Pemkab Sragen untuk menginisiasi e-learning dan digitalisasi UMKM. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono, menginisiasi adanya sistem pembelajaran elektronik atau e-learning di 49 SMP. Selain itu, ia juga mendorong digitalisasi 6.000 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Sragen.

Bupati Sragen periode 2001-2011 itu menilai pentingnya pembelajaran siswa berbasis e-learning di era sekarang. Begitu pula dengan digitalisasi UMKM, dan smart city yang bisa diterapkan di Sragen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya lihat di Sragen sudah menerapkan digitalisasi UMKM tetapi untuk e-learning sepertinya belum. Pembelajaran elektronik ini sudah diterapkan di perguruan tinggi di Singapura sampai di Harvard University. Dua hal ini bagus diterapkan di Sragen yang menuju smart city,” jelas Untung seusai bertemu dengan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Senin (27/6/2022) siang.

Dalam pertemuan itu, Untung membawa praktisi e-learning, digitalisasi UMKM, hingga smart city untuk paparan di hadapan Bupati Yuni dan para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di Aula Sukowati Setda Sragen.

Baca Juga: Tahukah Anda Kampus Pelopor Kuliah Online di Indonesia?

E-learning menurutnya sudah bisa diterapkan di Sragen yang tak lagi terkendala jaringan Internet. Di kalangan guru, e-learning juga sudah banyak yang familiar karena proses sertifikasi guru juga menggunakan sistem serupa.

“Di Sragen ini nanti sasarannya SMP dulu karena kalau untuk SD agak sulit. Pembelajarannya dilaksanakan berbasis teknologi komunikasi dan informasi. Sama halnya dengan 6.000 UMKM yang menjadi sasaran dalam digitaliasi UMKM. Sistem digitalisasi di UMKM itu dimulai dari model e-payment [pembayaran non tunai] sampai marketing online dengan jaringan sampai luar negeri,” jelas Untung.

Dengan digitalisasi UMKM, ceruk pasar yang bisa digarap bisa tak terbatas karena online.

Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Joko Suratno, menerangkan inisiasi tersebut baru sebatas ekspose atau sosialisasi kepada Pemkab Sragen. Pihaknya akan mengkaji sistem tersebut, khususnya bagi organisasi perangkat daerah (OPD) yang membutuhkan.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing Pemuda, Telkom Perkuat Digitalisasi Pendidikan

“Banyak hal yang disampaikan tadi, terutama bagi pelaku UMKM hingga smart city. Tahapan ke depan pasti akan dikaji,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya