SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Dua tokoh politik senior Wonogiri menyatakan tak ingin berkontestasi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Mereka yakni eks Bupati Wonogiri Danar Rahmanto dan eks Ketua DPRD Wonogiri Wawan Setyo Nugroho. Danar yang diwawancarai Solopos.com, Selasa (1/10/2019), memastikan tak akan mendaftar baik sebagai calon bupati (cabup) maupun calon wakil bupati (cawabup) lewat penjaringan di PDIP, 19 September-17 Oktober.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dia memastikan hanya akan mendukung Ketua DPC PDIP Wonogiri, Joko Sutopo. Menurut Danar, lelaki yang akrab disapa Jekek itu adalah figur dari PDIP yang paling layak menjadi cabup.

Jekek memiliki elektabilitas sangat tinggi lantaran berhasil membangun Wonogiri. Capaian itu membuat ketokohan Jekek sangat membekas di mata warga.

Ditanya ihwal tokoh yang menurutnya layak mendampingi Jekek, Wakil Ketua I DPC PDIP Wonogiri itu menilai ada beberapa tokoh PDIP yang potensial. Hanya, dia ogah menyebut nama.

“Kalau saya digandeng partai lain, menurut saya kemungkinannya sangat kecil. Ini karena masing-masing partai yang punya kursi di parlemen sudah punya tokoh,” kata Danar melalui telepon.

Danar tak menjawab ketika ditanya alasannya tak akan berkompetisi di Pilkada Wonogiri. Namun dia membantah keputusannya itu karena masih merasa berat setelah gagal menjadi anggota DPR lewat Pemilu Legislatif, 17 April lalu.

Dia juga menyangkal masih sakit hati setelah dikalahkan Jekek dalam memperebutkan rekomendasi DPP PDIP pada Pilkada 2015 lalu. Dia menyatakan tak pernah sakit hati.

“Kalau sakit hati, saat itu [Pilbup 2015] saya bisa saja pakai kendaraan partai lain. Tapi nyatanya kan tidak,” imbuh Danar.

Terpisah, Wawan saat ditemui Espos di rumahnya di Wonokarto, Kecamatan Wonogiri, secara lugas menyatakan tak berminat bertarung pada Pilkada 2020. Sebagai informasi, Wawan sempat menjadi cawabup mendampingi Hamid Noor Yasin pada Pilkada 2015 lalu.

Namun pasangan ini kalah melawan Jekek yang berpasangan dengan Edy Santoso. Wawan kemudian maju sebagai calon anggota DPR lewat Partai Nasdem tapi juga gagal.

Kini mantan politikus PDIP itu merasa dirinya bukan siapa-siapa. Dia mengatakan sekarang hanya ingin fokus mengurus keluarga.

“Saya enggak memikirkan soal pilbup-pilbup lagi. Sekarang pun saya sudah bukan kader Partai Nasdem lagi. Kemarin Nasdem hanya kendaraan saya saat Pemilu Legislatif. Setelah saya enggak jadi, saya keluar,” ulas Wawan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya