SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Ekspor Kota Solo ke negara China maupun negara-negara di ASEAN hingga April 2010 masih sangat minim. Kendati, beberapa komoditas ekspor utama seperti batik mulai menggarap pasar tersebut.

Padahal seiring diberlakukannya perdagangan bebas ASEAN-China Free Trade Area (AC-FTA), diharapkan China bisa menjadi pasar potensial yang bisa digarap sebagai tujuan ekspor karena China memiliki jumlah penduduk yang besar. Begitu pula, biaya masuk bisa ditekan seiring berlakunya AC-FTA tersebut. Demikian disampaikan Kasi Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Solo, Nurul Umam Supraptono, saat ditemui Espos, di ruang kerjanya, Kamis (6/5).

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Berdasar surat keterangan asal (SKA) yang diterbitkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Solo, negara tujuan utama ekspor Kota Solo masih Amerika Serikat dan Jerman, disusul Uni Emirat Arab (UEA).

Pada kwartal I 2010, ekspor ke China masih sangat fluktuatif, karena untuk bulan Januari dan Maret, nilai ekspor ke China justru tidak ada. Sementara, pada April lalu ekspor ke China hanya US$3.007,12 dengan volume 1.394,39 kilogram. Angka ini jauh di bawah ekspor ke Amerika Serikat yang mencapai nilai US$1.683.760,90 dengan volume 138.845,97 kilogram. Di sesama negara ASEAN, ekspor Kota Solo baru tertuju ke Thailand.

Nurul pun menyampaikan terkait realisasi ekspor April. Di mana jika dibandingkan bulan Maret, realisasi ekspor mengalami pertumbuhan hanya pada kisaran 1,65%.

Dari tiga komoditas utama Kota Solo, batik dan tekstil produk tekstil (TPT) mengalami penurunan sementara mebel mengalami kenaikan. SKA menyebutkan, ekspor batik pada bulan April mengalami penurunan 10,26%. Jika ekspor batik pada Maret mencapai nilai US$843.250,52 dengan volume 49.625,52 kilogram, maka April nilai turun menjadi US$756.661,51 dengan volume 42.700,45 kilogram. Sementara, untuk TPT, nilai ekspor turun dari US$2.262.113,58 menjadi US$2.124.364,98. Di mana, volume juga menurun dari 186.577,93 kilogram menjadi 165.809,85 kilogram.

Berbeda dengan kondisi triwulan I yang terus mengalami penurunan, April lalu ekspor mebel kembali naik pada posisi 22,92%. Nilai ekspor mebel naik dari angka US$606.949,74 menjadi US$746.040,33, sementara volume juga naik dari 191.009,46 kilogram menjadi 298.388,46 kilogram.

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya