SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Kondisi ekosistem ikan perairan umum yang ada di Bantul semakin memprihatinkan

Harianjogja.com, BANTUL–Kondisi ekosistem ikan perairan umum yang ada di Bantul semakin memprihatinkan. Hal itulah yang mendasari Pemkab Bantul kian gencar melakukan restocking benih ikan di hampir segala penjuru sungai yang ada di Bantul.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Diutarakan Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Pulung Haryadi, di tahun 2017 ini, pihaknya telah menyiapkan sekitar 700.000 ekor benih ikan yang akan ditebarkannya di 25 titik perairan umum se-Bantul.

Ratusan ribu ekor benih yang terdiri dari tiga jenis, yakni tombro, tawes, dan nila itu merupakan pengadaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bantul dengan nilai mencapai lebih dari Rp100 juta.

Kerusakan ekosistem perairan umum yang semakin besar dari tahun ke tahun, membuatnya harus bergerak cepat meminimalisasi dampak tersebut.

Untuk itu, pihaknya memang lantas mengintensifkan peran ratusan pengawas perikanan yang tergabung di Kelompok Pengawas Perikanan yang ada di masing-masing desa. Mereka diharapkan bisa mengawasi kondisi ekosistem sungai yang semakin rusak akibat berbagai hal.

“Penyebabnya macam-macam. Mulai dari pencemaran limbah, hingga banyaknya oknum yang menangkap ikan tidak sesuai dengan aturan. Kebanyakan di anak-anakan sungai,” kata Pulung kepada Harianjogja.com, Rabu (14/6/2017).

Selain dari sumber APBD Bantul, restocking juga dilakukan oleh pemerintah DIY melalui sumber APBD DIY. Titik penebaran sekitar 17.000 benih ikan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DIY itu diantaranya ada di  Sungai Bedog.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya