SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga di permukiman kumuh. (Antara-Aprillio Akbar)

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia mengklaim perekonomian terus tumbuh 5-6 persen per tahun . Capaian itu termasuk salah satu yang tertinggi di antara negara-negara G20.

Namun, di balik itu kesenjangan masih tinggi. Laporan The Interpreter menyebut ada empat konglomerat Indonesia menguasai kekayaan lebih besar dari 100 juta penduduk Indonesia (baca: Ironi Indonesia: Kekayaan 4 Konglomerat Setara 100 Juta Penduduk).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bus Mira Seruduk Toyota Land Cruiser di Simpang Tiga Masjid Al Aqsha Klaten

Masih dalam laporan yang sama sebagaimana dirilis laman lowyinterpreter.org, 3 Februari 2020, menjabarkan Indonesia memiliki sejumlah masalah serius lainnya salah satunya soal kesehatan.

Di Indonesia, pada 2017 rasio kematian ibu menembus angka 177 (per 100.000 kelahiran hidup). Jumlah itu berada jauh di atas rata-rata negara anggota Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) sebesar 14.

Honda Klaim Jazz 2020 Tak Cocok dengan Selera Konsumen Indonesia

Bahkan, rasio kematian ibu di Indonesia ini tak lebih baik ketimbang negara eks-provinsi Indonesia, Timor Leste, yakni 142. Angka kematian bayi pun tergolong tinggi yakni 21 (per 1.000 kelahiran hidup). Jumlah itu lebih tinggi daripada negara-negara Pasifik seperti Kepulauan Solomon (17), Samoa (14), Tonga (13) Di ASEAN, angka kematian bayi Indonesia jauh di atas Malaysia (7) dan Thailand (8).

Isu stunting juga menjadi masalah serius lainnya. Pada 2013, lebih dari sepertiga anak Indonesia berusia di bawah lima tahun mengalami stunting. Jumlah itu menempatkan Indonesia di urutan kelima populasi anak stunting di dunia.

Deretan Game yang Bakal Hadir di Playstation 5

Selain itu, The Interpreter menyebutkan sekitar 68,1 persen pria Indonesia dewasa merokok. Angka ini merupakan tertinggi kedua di dunia setelah Timor Leste. Hal ini relevan dengan lima penyebab utama kematian di Indonesia masih berkaitan dengan tembakau yakni penyakit jantung, serebrovaskular, tuberkulosis, diabetes dan penyakit pernapasan kronis.

Pesona Model Seksi Jihane Almira Wakil Jateng di Puteri Indonesia 2020

Masalah Pendidikan

Masalah di pendidikan tak kalah serius. Nilai Program untuk Penilaian Pelajar International (PISA) pada 2018, menempatkan Indonesia di urutan ke-73 dari 79 negara dalam matematika, urutan 74 dalam membaca, dan urutan 71 dalam sains.

Sementara itu, skor dari Program untuk Penilaian International Kompetensi Dewasa (PIAAC) juga tak lebih baik. Hasilnya, menyebutkan kecakapan literasi orang dewasa Jakarta berusia 25-65 tahun yang menempuh pendidikan tinggi tak lebih baik dari kecakapan literasi orang dewasa negara anggota OECD berusia 16-24 tahun dengan pendidikan setara SMP.

WHO Puji Cara Indonesia Evakuasi Warga dari Wuhan

Korupsi Jadi Biang Masalah

The Interpreter menganalisis mengapa hal itu terjadi di negara-negara yang membanggakan capaian ekonomi. Masalah utamanya terletak pada tata kelola yang buruk dan korupsi. Banyak ahli di Indonesia sepakat bahwa Indonesia mengalami kemunduran demokrasi selama dekade terakhir, bahkan makin cepat dalam lima tahun terakhir.

Data dari Freedom House menunjukkan penurunan status Indonesia dari negara “bebas” pada 2006-2013 menjadi “bebas sebagian.” Sedangkan, Economist Intelligence Unit menilai Indonesia sebagai negara “demokrasi yang cacat” (flawed democracy) dengan peringkat 64 dari 174 negara atau lebih rendah dari negeri jiran Malaysia dan Filipina.

Kokoh! Jembatan Kayu Balong Peninggalan Belanda di Wonogiri Kuat Digilas Truk

Berdasarkan data dari Reporters Without Borders (RSF), kebebasan pers di Indonesia berada pada peringkat 124 dari 180 negara pada 2019.
Masalah korupsi juga masih menunjukkan keprihatinan yang sama. Pada 2019, Indonesia meraih skor 40 dalam Transparency International Corruption Perceptions Index (skor 100 artinya “paling bersih”). Indonesia berada di urutan 85 dari 180 negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya