SOLOPOS.COM - Ilustrasi ekonomi syariah (koperasi165.com)

Ekonomi syariah dinilai perlu dikembangkan sebagai pelengkap ekonomi konvensional.

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah V Jawa Tengah-DIY menyatakan ekonomi syariah perlu dikembangkan sebagai pelengkap ekonomi konvensional.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia salah satunya Jawa Tengah beragama Islam, sebagai seorang muslim sudah seharusnya mengikuti ajaran tersebut,” kata Deputi BI Kanwil V Jateng-DIY Ananda Pulungan saat membuka diskusi publik pondok pesantren sebagai agen dan kunci kesuksesan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Semarang, Selasa.

Menurut dia, agen yang cukup tepat untuk memasyarakatkan syariah adalah pondok pesantren. Berdasarkan data dari Departemen Agama Jateng, hingga saat ini ada 4.500 pondok pesantren dan 638 ribu santri pondok pesantren di Jawa Tengah.

“Melihat data tersebut menjadi modal yang tepat untuk pengembangan ekonomi syariah. Ke depan diharapkan pondok pesantren dapat beriringan dengan sistem perbankan dan nantinya sistem keuangan pondok pesantren juga dapat terhubung dengan sistem perbankan,” katanya.

Ananda mengatakan hingga saat ini aktivitas perbankan syariah masih relatif kecil jika dibandingkan dengan sistem perbankan konvensional. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, pangsa pasar perbankan syariah untuk Jawa Tengah baru 6 persen dari keseluruhan pangsa pasar perbankan.

Oleh karena itu, pihaknya menilai potensi pengembangan perbankan syariah di Jawa Tengah masih sangat besar. Menurut dia, masih banyak ruang untuk mengeksplor sektor perbankan tersebut.

“Dalam hal ini, BI juga berusaha mempertemukan perbankan syariah dengan pondok pesantren. Diharapkan setelah santri memiliki kemampuan untuk berwirausaha, perbankan dapat membuka pintu untuk akses permodalan para santri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya