Ekonomi Syariah dibahas di BI.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo (kedua dari kiri) bersama pimpinan Pondok Pesantren Buntet, Cirebon, Jawa Barat K.H. Nahduddin Royandi Abbas (kiri), pimpinan Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur K.H. Hasan Abdullah Sahal (kedua dari kanan), dan pimpinan Pondok Pesantren Mushtofawiyah Purba Baru, Sumatra Utara K.H. Mustafa Bakri Nasution (kanan) tampil bersama dalam acara Bincang Nasional “Sinergi Nasional Pengembangan Ekonomi Syariah Melalui Pemberdayaan Pesantren” di Jakarta, Senin (30/3/2015). Pembahasan ekonomi pesantren itu digelar Kementerian Agama dan BI di Lingkungan Kantor BI, Jl. Thamrin, Jakarta.
Bincang nasional terkait ekonomi syariah di pesantren tersebut merupakan langkah lanjutan atas kesepakatan bersama program pemberdayaan pesantren yang ditandatangani November 2014 lalu. Selain Gubernur BI Agus D Martowardojo yang tampil sebagai moderator serta pimpinan pondok-pondok pesatren terkemuka sebagai narasumber itu, tampil pula sebagai narasumber Dirjen Pendis Kamarudin Amin dan Kepala Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial, Kemensos Mukman Nuryana.
Baik Kemenag maupun BI bersepakat untuk bersinergi dalam pemberdayaan pesantren, utamanya dalam membangun ekonomi pesantren yang mandiri, sesuai dengan lokalitas, dan berdasarkan syariah Islam.