Solopos.com, JAKARTA–Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menuturkan capaian PDB kuartal II/2021 sebesar 7,07 persen merupakan sinyal positif perbaikan ekonomi yang terjadi pada April hingga Juni 2021.
Wimboh mendorong percepatan serapan belanja pemerintah, terutama pemerintah daerah, dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah.
Promosi Program Klasterkuhidupku BRI Bikin Usaha Telur Asin di Lamongan Tambah Sukses
Pemerintah daerah diharapkan dapat mendorong ekonomi daerah yang berbasis pertanian dan perkebunan dalam meningkatkan penyaluran KUR Pertanian yang telah menjadi sektor prioritas.
Serap Tenaga Kerja
Dia menegaskan langkah ini akan memicu perluasan ruang pertumbuhan ekonomi baru, menyerap banyak tenaga kerja.
“OJK terus memonitor dan meningkatkan peran sektor jasa keuangan dalam pembiayaan dunia usaha melalui konsumsi domestik, pertumbuhan ekonomi daerah, dan sektor ekonomi baru,” katanya, dalam keterangan tertulis dan dikutip Bisnis, Kamis (5/8/2021).
Demi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di kuartal II tahun 2021, menurutnya, perlu untuk tetap meningkatkan pertumbuhan konsumsi domestik utamanya konsumsi rumah tangga yang berkontribusi sebesar 52,9 persen dari PDB.
Baca Juga: Ekspor-Impor Meningkat, Menko Perekonomian Airlangga Sebut Tren Pemulihan Ekonomi Berlanjut
“Struktur ekonomi Indonesia didorong oleh konsumsi domestik yang sangat dipengaruhi mobilitas masyarakat,” ujarnya.
Wimboh menyampaikan adanya kebijakan stimulus di sektor properti dan kendaraan bermotor yang mempunyai multiplier effect tinggi berhasil mendorong konsumsi rumah tangga.
Penjualan mobil naik 758,68 persen (yoy) dan sepeda motor sebesar 268,64 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi tersebut juga didukung pertumbuhan kredit yang hingga Juni 2021 mencapai sebesar Rp5.581 triliun atau tumbuh sebesar Rp100,23 triliun atau 1,83 persen (year to date/ytd).
“Peningkatan ini terutama didorong oleh antusiasme investor ritel domestik dan juga sektor teknologi dan keuangan. Di sisi lain, salah satu komponen penting dalam pembentukan PDB adalah belanja pemerintah.”