SOLOPOS.COM - Luhut Binsar Pandjaitan (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang bagus dengan label “layak investasi”, Luhut Pandjaitan meminta semua pihak untuk “jaga mulut”.

Solopos.com, BOGOR — Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk menahan diri dan tidak membuat situasi panas. Tujuannya, agar aktivitas ekonomi bisa berjalan dengan lancar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tanpa menyebutkan secara spesifik siapa yang dimaksud membuat pamas, Luhut mengemukakan perekonomian Indonesia masuk dalam momentum yang sangat positif. Dia mencontohkan untuk kali pertama dalam sejarah, pemerintah baru saja mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan.

Ekspedisi Mudik 2024

Berikutnya, obligasi negara juga pertama kalinya meraih peringkat layak investasi dari Standard & Poor’s (S&P) sekaligus melengkapi predikat investment grade yang sebelumnya telah disematkan oleh Moody’s dan Fitch. Selain itu, Luhut menilai inflasi Indonesia juga tergolong sangat rendah.

“Semua nahan diri lah kalau ngomong. Kalau ngomong pakai data, jangan asal ngoceh aja. Jadi apa lagi yang ngomong itu mulutnya dijaga lah. Semuanya sedang bagus, kok masih ribut?” ujar Luhut usai rapat terbatas di Istana Bogor, Senin (22/5/2017).

Lembaga pemeringkat S&P menempatkan Indonesia pada “investment grade” dengan menaikkan peringkat Indonesia pada level BBB-/stable outlook pada 19 Mei 2017. S&P sebelumnya mengafirmasi rating Indonesia pada level BB+/Outlook Positive pada 1 Juni 2016.

Dalam siaran persnya, S&P menyebutkan keputusan tersebut didasari oleh berkurangnya risiko fiskal seiring kebijakan anggaran Pemerintah yang lebih realistis. Hal itu membatasi kemungkinan pemburukan defisit ke depan secara signifikan.

Langkah ini juga dapat mengurangi risiko peningkatan rasio utang Pemerintah terhadap PDB dan beban pembayaran bunga. Di sisi lain, S&P juga memproyeksikan perbaikan penerimaan negara sebagai dampak lanjutan dari perolehan data program tax amnesty serta pengelolaan pengeluaran fiskal yang lebih terkendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya