SOLOPOS.COM - Musisi senior asal Jogja Djaduk Ferianto (kanan) menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers Bekraf Financial Club (BFC) di Westlake Resort Jogja, Jumat (17/3). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Ekonomi kreatif, pelaku usaha dibidang seni belum dapat mengakses dengan mudah.

Harianjogja.com, SLEMAN — Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyelenggarakan Bekraf Financial Club (BFC) terkait subsektor kriya, seni rupa, dan seni pertunjukan di Westlake Resort Jogja, Jumat (17/3/2017). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif untuk memaparkan model bisnis ekonomi kreatif dan mendapat model pembiayaan yang sesuai dari perbankan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Acara serupa juga telah diselenggarakan sebanyak dua kali di Jakarta. Pertama untuk subsektor film dan animasi dan kedua untuk aplikasi dan game.

“Bekraf ingin meningkatkan permodalan bagi pelaku ekonomi kreatif melalui perbankan sehingga tercipta pola pembiayaan yang diharapkan oleh kedua belah pihak,” tutur Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo yang membuka acara BFC, kemarin.

Pada kesempatan ini Bekraf juga menghadirkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan informasi kebijakan yang berpihak kepada pelaku ekonomi kreatif, seniman tari Didi Nini Thowok, musisi senior asal Jogja Djaduk Ferianto, seniman kriya Timbul Raharjo, dan ekspertise festival Dinda Intan Pramesti Putri. Ada pula anggota Komisi X DPR RI Irine Yusiana Roba Putri yang turut menjadi pembicara pembuka dalam BFC tersebut.

Didik Nini Thowok mengatakan, pendanaan dari perbankan sangat penting. Meski demikian perbankan harus memilih koordinator dengan manajemen sanggar tari. Sanggar tari miliknya sendiri dibantu pembiayaan dari salah satu bank pemerintah sejak 1980an. Dana pinjaman itu digunakan untuk perputaran keuangan sanggar tari.

“Awalnya saya membutuhkan beberapa tahun untuk meyakinkan bank memberikan kredit. Bank perlu cek sanggar saya untuk tahu jika kami bisa mengangsur dan saya memberikan sertifikat tanah rumah saya sebagai jaminan,” tutur Didik.

Ia berharap, bank bisa memberikan bunga ringan dan kemudahan bagi pelaku ekonomi kreatif. Dari pemerintah sendiri, ia mengharapkan ada subsidi rutin. Pemerintah dapat duduk bersama dengan pengelola sanggar tari supaya tahu subsidi yang tepat nantinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya