SOLOPOS.COM - Model menunjukan batik hasil karya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kudus. (JIBI/Solopos/Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Ekonomi kreatif didorong Pemkab Kudus dengan mengikutsertakan perancang busana dalam pameran.

Semarangpos.com, KUDUS — Pemerintah Kabupaten Kudus serius mengembangkan sektor ekonomi kreatif setempat dengan memberikan kesempatan kepada para perancang busana di daerah itu mengikuti pameran di Kota Semarang.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Langkah Pemkab Kudus mendorong pekerja ekonomi kreatif bidang produk tekstil ikut pameran di ibu kota provinsi itu dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing serta promosi hasil rancangan mereka di pasar regional.

“Kami menginginkan para desainer baju asal Kudus tidak hanya memenuhi pesanan baju sesuai keinginan pemesan atau menjiplak karya orang lain, melainkan berpikir lebih maju dengan menghasilkan rancangan sendiri,” kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno di Kudus, Jawa Tengah (Jateng, Jumat (4/8/2017).

Untuk itu, lanjut dia, adanya pameran di Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan Semarang yang akan dibuka mulai 11 Agustus 2017, para perancang baju diikutkan pameran dengan harapan bisa bersaing dengan para desainer dari daerah lain. Rencananya, kata dia, ada delapan desainer asal Kudus yang akan diikutkan pameran dengan serta membawa busana hasil rancangannya.

“Kami akan menyeleksi terlebih dahulu, guna memastikan para desainer yang akan dikirim untuk mengikuti pameran benar-benar memiliki kemampuan mendesain baju serta memiliki tekad kuat,” ujarnya.

Menurut dia, Kabupaten Kudus memiliki kerajinan khas, mulai dari batik hingga bordir. Oleh karena itu, dia berharap, para desainer yang ditunjuk tersebut bisa memanfaatkan kesempatan mengikuti pameran dengan menampilkan karya terbaiknya.

Ia berharap, hasil rancangan yang akan ditampilkan nantinya benar-benar asli, bukan menjiplak karya orang lain. “Sudah saatnya mereka naik peringkat dari sekadar terima pesanan, menjadi desainer baju yang berkualitas dan nantinya bisa menghasilkan busana hasil rancangan sendiri,” ujarnya.

Ia menyatakan komitmennya mendukung para desainer lokal untuk berkembang, sehingga Kabupaten Kudus kelak bisa menjadi daerah yang mampu menghasilkan produk busana hasil rancangan sendiri.

Kegiatan pameran yang akan diikuti nantinya, kata dia, memang sengaja dibuat berbeda dari sebelumnya yang sekadar mengirimkan perajin yang memang sudah punya nama, melainkan ingin mendorong para desainer baju agar berfikir maju lewat keberaniannya menampilkan busana hasil rancangan sendiri.

Para desainer yang menunjukkan keseriusannya, kata dia, akan diberi kesempatan kembali mengikuti pameran serupa di daerah lain dengan menampilkan hasil karya yang lebih baru lagi. Dalam jangka panjang, Imam menginginkan, semua bidang usaha yang berhubungan dengan desainer bisa berkembang dengan baik, karena Kudus tidak hanya berpotensi di bidang busana, melainkan di bidang usaha pembuatan sepatu dan sandal.

“Kami optimistis, Kudus bisa berkembang seperti halnya Kota Bandung yang memiliki keunggulan di bidang busana,” ujarnya.

Hal terpenting, kata dia, kreativitas para desainer serta pekerja ekonomu kreatif lain selalu diasah dan ditampilkan, karena nantinya menjadi garda terdepan kemajuan mode di Kudus. Dalam waktu dekat, Dinas Perdagangan Kudus juga akan membentuk wadah para desainer baju di Kudus melalui pembentukan asosiasi perancang mode.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya