SOLOPOS.COM - Koleksi Mix Dhairya Tas (dok. Dhairya)

Ekonomi kreatif kali ini berusaha produk tas yang disesuaikan dengan tren

Harianjogja.com, JOGJA — Mencoba berbagai peruntungan usaha mulai kuliner hingga fashion pernah dijalani Rendy Ekaputra, 29, pemuda asal Jogja. Akhir tahun lalu, saat melakukan perjalanan ke Paris, Perancis ia mendapatkan inspirasi bisnis kali pertama untuk produk tas berlabel Dhairya miliknya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rendy, sapaan akrabnya, berpikir untuk memulai bisnis sejak Juni 2016 lalu. Awalnya, ia hanya beride memproduksi produk tas dengan model yang simpel. Mulanya, ide berbisnis produk tas dikatakan Rendy tercetus begitu saja. Ia melihat bagaimana tas menjadi salah satu produk fashion, khususnya bagi perempuan yang tak pernah ada matinya. Ditambah, menurutnya Jogja menjadi kota dengan industri yang kreatif yang terus hidup. Sehingga, akhirnya ia berani melibatkan diri dalam dunia bisnis. Dengan nama Dhairya yang berasal dari Bahasa Sanskerta yang berarti keinginan kuat.

Ide cemerlang yang digagas Rendy tak lantas dapat diterima dengan tangan terbuka oleh semua orang. Butuh upaya yang cukup besar bagi Rendy kala pertama memperkenalkan produk tasnya tersebut. Mencoba memahami minat pasar menjadi salah satu upaya yang dilakukannya. Lewat promosi mulut ke mulut, lalu membagikan sampel tas secara gratis ke sejumlah kawan dekatnya.

Pemilik Dhairya, Rendy Ekaputra (dok. Dhairya)

Pemilik Dhairya, Rendy Ekaputra (dok. Dhairya)

“Pada waktu awal dulu itu bisa terjual dua atau tiga tas saja sudah sangat menyenangkan,” kata dia.

Rendy pun menyebutkan pilihannya terhadap bisnis tas dikarenakan kemudahan dalam mendistribusikan barang. Selama ini dalam menjalankannya Rendy menggunakan sistem online. Sistem yang menurutnya cukup memudahkan dalam pemasaran, tak hanya di wilayah lokal namun juga di seluruh bagian negara dunia. Tas menjadi kebutuhan kaum perempuan sepanjang masa, sehingga tak sulit baginya untuk bergerak menjalankan bisnisnya tersebut.

 

Mencari Inspirasi hingga ke Perancis

Hanya saja, satu hal yang terus diperhatikan Rendy, yakni soal kreativitas. Meski tas menjadi kebutuhan yang terus selalu dicari, ia tak lantas berhenti dengan model ataupun desain yang monoton. Kesadarannya tersebut membawanya mencari inspirasi hingga ke Paris, Perancis sebagai salah satu kiblat mode dunia. Di sebuah gelaran pameran fashion di Paris akhir 2016 lalu, Rendy terinspirasi untuk membuat desain menarik yang cocok menjadi koleksi 2017 saat ini. Bertema spring and summer, nuansa tropical floral mendominasi pameran fashion tersebut. Pada titik tersebut lah Rendy membawa pulang inspirasi untuk ia terapkan pada desain motif bisnis tasnya di Indonesia.

Bermaterial leather serta kanvas antiair, Rendy berusaha untuk memaksimalkan kualitas produk untuk diberikannya kepada kosumennya. Sesuai dengan label Dhairya, Rendy ingin menyajikan barang berkualitas serta pelayanan yang terbaik melalui produk handmade tersebut. Berbagai jenis tas seperti toothbag, bucket, handbag, juga slingbag dihadirkan dalam berbagai pilihan warna dan motif.

“Untuk hal motif kami upayakan selalu dinamis mengikuti trend pasar. Sehingga dengan begitu Dhairy mampu hadir di tengah kebutuhan masyarakat agar tetap up to date,” kata dia saat ditemui di gallerynya di Jl Godean No 23 C, Sidokarto, Godean, Sleman, DIY beberapa pekan lalu.

Menyasar pasar perempuan aktif usia 35 hingga 44 tahun menjadi catatan dalam list pemasaran Dhairya, namun kenyataannya peminat produknya tersebut justru merambah ke pasar anak muda. Terlebih dengan desain yang dirancang segar justru menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum muda.
Manfaatkan Berbagai Media

Rendy pun perlu berupaya memasarkan produknya lebih luas lagi. Melalui metode  endorsement, sosial media seperti instagram, dan fanspage, juga dengan adanya gallery Dhairya di Jogja. Selama satu tahun berdiri, pemasaran Dhairya pun terbilang cukup kencang menyasar sejumlah wilayah di Indonesia seperti Jogja, Jakarta, Medan, Kalimantan, hingga Irian. Setiap bulannya order tas Dhairya dengan berbagai jenis mencapai 300 buah. Terlebih saat waktu tertentu seperti saat liburan misalnya, tren pemesanan dapat meningkat lebih dari 300 buah.

Memilih lokasi pusat di Jogja, dimana menjadi salah satu kota dengan kekayaan potensi yang beragam, salah satunya kerajinan tas menjadi tantangan tersendiri bagi Rendy. Ia sebagai Quality Controll begitu teliti memerhatikan proses produksi tas untuk menjaga kualitas setiap harinya. Bersama 15 orang karyawannya setiap hari dapat memproduksi 15-20 item dalam tahapan pemesanan normal.

Terkadang, Rendy pun mengakui masih harus banyak belajar ketika menerima banjiran order dari customer. Permintaan banyak dengan stok yang terbatas terkadang menjadi persoalan tersendiri bagi Dhairya. Namun dengan fenomena tersebut sebisa mungkin pihaknya tetap memberikan pelayanan terbaik terlebih secara kualitas.

Ingin lebih banyak berkreasi, kedepannya Rendy berencana membuat scarf ataupun hijab dimana dengan ranah yang sama yakni dalam industri fashion. Scarf diharapkannya dapat disandingkan dengan produk hijab yang senada dalam motif maupun warna. Sementara saat ini, misinya yakni meyakinkan para konsumennya bahwa memiliki tas yang berkualitas bagus tidak mesti memerlukan biaya mahal. Dengan Dhairya diharapkan masyarakat dapat menikmati kualitas yang bagus dengan harga yang terjangkau

Ingin rambah Pasar Ekspor

Tak menurtup kemungkinan, bisnisnya tersebut pun ingin dilangkahkan lebih jauh lagi. Memasarkan produk Dhairya diakui Rendy bukan hal yang mudah. Persaingan yang besar, terutama untuk produk kulit membutuhkan perjuangan yang besar di dalam dunia bisnis. Meski begitu, Rendy tak ingin menyerah dengan kenyataan bahwa ia harus berjuang memasarkan.

Banyak hal yang menjadi semangatnya dalam berkarya, terutama keluarga. Kedua orangtuanya tak lepas memberi support dengan usaha yang dijalani Rendy. Tak banyak keinginan Rendy, yakni terus berusaha agar Dhairya dapat dikenal banyak orang, Setidaknya di wilayah lokal. Namun, mimpinya untuk membawa Dhairya hingga ke pasar mancanegara pun tetap diupayakannya.

Rendy memahami betul bahwa kualitas dan nilai seni begitu dijunjung tinggi oleh pasar luar negeri. itu sebabnya, ia berupaya untuk membentuk Dhairya sebagai produk dengan proses produksi terkontrol, tampilan elegan serta bernilai seni yang kreatif dan unik.

 
TENTANG DHAIRYA
Nama Produk: Dhairya
Owner: Rendy Ekaputra, Jogja, 04 Oktober 1988
Dhairya Berdiri Sejak: Juni 2016
Produk: Tas Khusus Perempuan  Aksesoris (Dompet, gantungan kunci)
Range Harga: Tas Kanvas Rp200.000 – Rp470.000 , Tas Kulit: Rp600.000- Rp1.500.000
Instagram: dhairyaid

Fanspage dhairya bag and accesories
Gallery: Jl Godean No 23 C, Sidokarto, Godean, Sleman, DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya