SOLOPOS.COM - Pemilik Gracia Bag menunjukkan tas yang dijualnya di area Hotel The Rich, Jumat (14/7/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Ekonomi kreatif dikembangkan dengan memadupadankan sejumlah bahan.

Harianjogja.com, SLEMAN — Berbekal kecintaan pada fashion, Lusiana Widi Hastari akhirnya membuka bisnis tas. Material kulit sebagai bahan pokok pembuat tas itu “dijual” dengan label Gracia Bag.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Perempuan 43 tahun ini awalnya menekuni bisnis pakaian. Merasa kerepotan karena harus menciptakan produk dengan beragam ukuran, dia pun putar otak membuat bisnis menjadi lebih simpel. Ide untuk berjualan tas pun muncul saat ia bertemu dengan salah seorang pengrajin tas kulit di Jogja.

“Akhirnya saya beli beberapa dan saya bawa ke kantor. Eh malah laku. Saat itu harganya kisaran Rp800.000,” katanya pada Harianjogja.com saat menunggu tokonya yang ada di area Hotel The Rich, Jumat (14/7/2017).

Perempuan yang bekerja sebagai agen di salah satu perusahaan asuransi ini akhirnya membuat desain tas yang lebih menarik. Ia memadukan bahan kulit dengan kain batik, agel, bahkan karung goni. Ada pula tas kulit yang dibatik dengan beragam motif dan warna. Ia mengakui harus mengupdate model tas sesuai selera pasar. Selain dari internet, ia juga mendapat inspirasi dari rekan.

Untuk memproduksi tas, ia mengerahkan enam home industri yang masing –masing memiliki lebih dari enam pengrajin tas. Ia mengaku bersyukur karena dengan usaha yang ia jalani itu, ia bisa memberdayakan perempuan yang ingin mendapatkan uang tambahan tanpa meninggalkan kegiatan mengasuh anak.

Lusi mengakui, pengusaha tas kulit di Jogja sudah terlalu banyak. Sebagai strategi untuk tetap mendapatkan pasar dan bersaing dengan kompetitor, ia berekspansi menjajaki pasar luar kota dan bahkan luar negeri. Pasar terbesar di Indonesia adalah Jakarta dan Surabaya.

“Kalau luar negeri di Spanyol. Ini sedang coba masuk ke Amerika,” kata perempuan berpostur tubuh tinggi ini.

Diakuinya penghargaan masyarakat terhadap produk kerajinan memang masih rendah. Apalagi di Jogja, katanya, masyarakat lokal dengan seenaknya sendiri membandingkan produknya dengan produk-produk lain yang terjual di pasar dengan harga yang murah.

Gracia Bag sendiri dijual mulai Rp400.000 untuk produk kulit sementara produk dompet dijual mulai dari Rp80.000. Bisnisnya sudah berjalan selama empat tahun dan berkat menjalani bisnis itu, ia bisa mengikuti pameran kerajinan sampai ke New York.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya