SOLOPOS.COM - Desainer Rony Arya tampil di tengah para model pria yang mengenakan busana rancangannya, Sabtu (5/3/2016). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Ekonomi kreatif bidang busana pria semakin diminati.

Harianjogja.com, SLEMAN-Busana untuk kaum adam mulai tumbuh. Para desainer yang selama ini konsen merancang busana wanita kini mulai mengembangkan sayap di bidang man fashion. Desain yang dipakai pun tidak kaku. Kain yang selama ini dipandang feminin dapat diterapkan dalam busana pria.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sony Arya misalnya. Desainer asal Semarang yang mulai menjajaki pasar Jogja ini sudah sejak awal konsen dengan rancangan pakaian seragam putra-putri atau sarimbit. Munculnya man fashion yang diusung beberapa pagelaran peragakan busana membuatnya tidak kaget untuk menampilkan busana pria.

“Kebetulan saya bikin sarimbit sehingga sekali bikin jadi dua [pakaian pria dan wanita] jadi sudah terbiasa [merancang busana pria],” tegasnya pada Harianjogja.com di Plaza Ambarukmo, Sabtu (5/3/2016).

Bagi dia, saat ini mulai banyak desainer yang merancang pakaian untuk pria, baik dengan konsep kasual formal maupun untuk pakaian harian. Desain yang selama ini dikenal simpel dan seakan tidak banyak gaya juga mulai diperlakukan secara lebih luwes.

“Pakaian pria itu bisa diperlakukan sama dengan wanita. Seperti saya, saya gunakan brokat. Meski kesannya feminin tapi tetap bisa tampil maskulin,” ungkap desainer muda yang baru berkiprah di dunia fashion 1,5 tahun ini.

Pilihan warnanya pun kini lebih bebas. Warna-warna kain girly yang lembut seperti pink banyak dipilih desainer. Cara ini menurut Sony merupakan bentuk kontribusi desainer yang ingin menciptakan busana pria yang tidak hanya standar kemeja tetapi kemeja yang dimodifikasi.

Ia melihat prospek man fashion akhir-akhir ini semakin baik. Para desainer muda mulai berani mengambil posisi dalam merancang busana pria. “Posisinya saat ini antara fesyen untuk pria dan wanita saling bersaing,” kata dia.

Desainer asal Bantul Lestari Yayi  juga mengatakan, man fashion cocok bagi desainer yang sedang memulai karir. “Sebagai tahap awal, saya pilih merancang untuk cowok karena memang cuttingnya lebih simpel,” kata desainer yang selama 16 tahun pernah berkiprah di bidang perbankan ini.

Menurutnya tren busana pria saat ini lebih mudah dimainkan. Tidak hanya dari segi warna tetapi juga motif. “Tren cowok tidak terikat dengan konsep awal. Ada yang motif bunga,” ujarnya. Hal ini membuktikan bahwa desain busana pria dan wanita tidak memiliki sekat pemisah yang kaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya