SOLOPOS.COM - Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada (Pustek UGM) akan menggelar Diskusi Buku Investasi Hati Goes To Campus pada Kamis (14/9/2017). (IST)

Ekonomi kerakyatan dapat dimulai kapan saja dan dimana saja.

Harianjogja.com, JOGJA — Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada (Pustek UGM) terus mendorong wacana dan diskusi yang mengangkat potensi daerah. Sosok atau tokoh dari daerah yang menginspirasi didaulat sebagai pemateri untuk berbagi kepada publik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada kesempatan kali ini, Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti bercerita mengenai kebijakan yang telah dijalankan selama memimpin kabupaten di provinsi Bali. Adapun acara ini sekaligus memperkenalkan buku terbaru yang dirilis Pustek UGM, Investasi Hati Goes To Campus.

Puthut Indroyono, Ketua Panitia Diskusi Buku Investasi Hati Goes To Campus dari Pustek UGM, menyatakan saat ini banyak perempuan di daerah yang berprestasi.

“Selama ini tidak banyak dibicarakan, apa best practice dari daerah. Lewat diskusi inilah kami ingin ada wacana dari daerah. Praktik pelayanan publik apa saja di Tabanan cukup menarik jadi kajian bersama, termasuk kritik atas kebijakan pemerintahan di Tabanan dari kacamata akademisi, peneliti dan aktivis,” kata Puthut Indroyono seperti dikutip dari rilis yang Harianjogja.com terima pada Rabu (13/9/2017).

Puthut menjelaskan wacana dan diskusi dari daerah penting agar praktik kepemimpinan seperti yang dijalankan Bupati Tabanan Bali dalam keberpihakan kepada ekonomi kerakyatan menginspirasi semua pihak.

“Ada sejumlah kebijakan seperti upaya menahan laju alih fungsi lahan berhadapan dengan modal investasi besar, Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti tidak ikut arus. Fokus pengembangan kepariwisataan berbasis nilai lokal juga dijalankan, termasuk menjadikan produk lokal bisa dipasarkan keluar. Itu beberapa kebijakan yang pro rakyat yang bisa dicatat,” kata Puthut.

Aprilia Hariani, penulis buku Investasi Hati Ni Putu Eka Wiryastuti menjelaskan sosok bupati perempuan pertama di Bali ini cukup fenomenal. Buku yang ditulis mencatat sejumlah prestasi, capaian bagaimana kabupaten Tabanan memiliki pemimpin yang punya laku batin dan spiritual.

“Itulah yang menggerakan hatinya menjadi pemimpin yang tulus melayani rakyat. Karakter ibu Ni Putu Eka Wiryastuti itu sosok yang tegas, teguh, tulus, ikhlas dan partisipatif. Saat memimpin Tabanan, beliau ingin menabung karma sebanyak-banyaknya. Inilah investasi hati yang membuat rakyat memilihnya jadi pemimpin,” kata Aprilia.

Selain sebagai pemimpin formal, Ni Putu Eka Wiryastuti juga tak segan untuk turun ke desa, memberikan pencerahan dari hati ke hati. Keberpihakan kepada ekonomi kerakyatan ditunjukan lewat dorongan pada BUMDes, anggaran untuk modal pelatihan usaha kecil dan menengah untuk menjamin barang dan produk rakyat bisa laku di pasar.

“Contohnya usaha kopi, petani mendapatkan modal bibit, pupuk hingga pengolahan dan pengemasan produk agar bisa masuk dan dikenal pasar,” kata Aprilia.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir sejumlah narasumber seperti Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) UGM, Arie Sujito, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, Dumairy dari Pustek UGM, Wasingatu Zakiyah dari LSM Institute of Development and Economic Analysis (IDEA), Rektor Universitas Janabadra, Cungki Kusdarjito, Direktur Research and Empowerment (IRE) DIY, Sunaji Zamroni.

Acara ini akan dimeriahkan pagelaran tari sekar pudyastuti dari Jogja dan tari bungan sandat serasi dari seniman Bali. Rektor UGM, Panut Mulyono diagendakan membuka secara langsung diskusi yang diselenggarakan di University Centre, UGM, Kamis (14/9/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya