SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas perbankan (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Ekonomi kerakyatan menjadi basis perekonomian Panggungharjo.

Harianjogja.com, BANTUL — Guna melindungi warganya dari jeratan rentenir, pemerintah desa (pemdes) Panggungharjo, Kecamatan Sewon punya inovasi cukup jitu. Melalui lembaga yang mereka beri nama Bank Pancasila, warga Desa Panggungharjo bisa mencari pinjaman keuangan tanpa beban suku bunga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi menuturkan Bank Pancasila tersebut dibentuk atas kerjasama Desa Panggungharjo dengan Bank Islam Istitute (Baiti) Pondok Pesantren Amumarta di Jejeran, Pleret. Setidaknya ada beberapa skema yang dilakukan untuk menyelamatkan perekonomian keluarga dari pihak rentenir.

Ekspedisi Mudik 2024

Pertama, aspek hukum, dimana desa menjadi backup perlindungan dan jalan keluar bagi korban rentenir. Kedua, take over yakni desa mengambil alih beban hutang ke pihak rentenir dengan negosiasi ulang guna mendapatkan perhitungan secara wajar.

Ketiga, pembinaan manajemen ekonomi keluarga, dimana desa turun tangan dalam pendampingan ekonomi keluarga para korban seperti melatih tata kelola perekonomian dan keuangan keluarga. Setidaknya setelah diujicoba sekitar 1,5 tahun, pihak desa diakui telah membantu proses penyelesaian warga yang bermasalah dengan 40 rentenir. “Masalah dana, kita menggunakan dana desa,” ungkapnya, Minggu (11/6).

Terpisah, Direktur Baiti, Arin Mamlakah secara terpisah menyampaikan, dampak sosial adanya masyarakat yang terjerat masalah dengan rentenir itu menjadi stres, bahkan sampai ada yang menjual aset yang dimiliki. Mereka yang menjadi korban itu, umumnya kalangan UMKM termasu petani. Baiti yang melakukan kajian perbankan baik konvensional maupun syariah memiliki formula jasa keuangan yang sahih dan jauh dari riba.

“Prinsip negatif suku bunga dan sahih [sah atau sesuai dengan hukum],” tuturnya.

Ia berharap, secara kelembagaan Bank Pancasila itu dapat membantu mewujudkan keadilan baik bagi pelaku pemilik danam dan peminjam. Dalam jangka panjang, dia berharap kelembagaan itu bisa diadopsi daerah lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya