SOLOPOS.COM - Ilustrasi perbankan syariah. (topnews.in).

Ekonomi di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang, diwarnai tren transaksi menggunakan bank syariah.

Semarangpos.com, SEMARANG – Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Semarang meyakini perbankan syariah di Kota Semarang akan mengalami pertumbuhan mencapai 10% sepanjang 2018. Hal itu terlihat dari tren mulai banyaknya masyarakat ibu kota Jawa Tengah (Jateng) itu dalam menggunakan jasa keuangan perbankan syariah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Asbisindo Semarang, Agus Trisno Yuwono, menuturkan kebanyakan masyarakat khususnya yang beragama muslim melakukan segala transaksi berbasis syariah.

“Di Semarang ada 13 bank syariah merupakan jumlah yang cukup banyak dan diperkirakan akan terus tumbuh, seiring dengan banyaknya anak muda yang mulai menerapkan prinsip syariah dalam melakukan setiap transaksi,” kata Agus kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Senin (26/3/2018).

Dikatakan Agus saat ini pertumbuhan perbankan syariah selalu diatas bank konvensional. Namun, jika dilihat dari market share masih kalah jauh dibandingkan bank konvensional.

“Sebenarnya pertumbuhan bank syariah lebih besar dari konvensional. Jika konvensional tumbuh 5% saja dan syariah tumbuh 10% setelah di market share tetap tumbuh kecil, kecuali kalau konvensonal stagnan tapi tidak mungkin karena setiap tahun pertumbuhanya meningkat,” jelasnya.

Sementara itu, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai bank syariah, Asbisindo terus melakukan berbagai edukasi kepada masyarakat, terutama yang berada di luar Kota Semarang.

Agus menambahkan, Asbisindo juga bekerja sama dengan Universitas Diponegoro (Undip) membuka laboratorium syariah dengan harapan dapat mengedukasi mahasiswa agar bisa menyosialisasikan mengenai perbankan syariah.

“Kami sudah bekerjasama dengan Undip dalam melakukan edukasi kepada mahasiswa mengenai pentingnya perbankan syariah, agar para generasi muda semakin tertarik dan memahami apa itu bank syariah,” tambahnya.

Sebelumnya, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng , Muhidin, mengatakan pemahaman mengenai ekonomi syariah itu penting untuk membentuk umat menuntun ke jalan yang lebih baik. Muhidin mengatakan MUI sudah mengeluarkan 120 fatwa mengenai ekonomi syariah.

“Pemahaman mengenai ekonomi syariah terus kami lakukan di tiap kesempatan agar masyarakat paham pentingnya melakukan transaksi secara syariah dan sesuai dengan ajaran Islam,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya