SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas perusahaan logistik (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Ekonomi pertumbuhannya di Jateng cukup bagus, yang dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah perusahaan.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah (Jateng) terus menunjukkan berkembangan yang positif. Setidaknya hal itu yang disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Margo Yuwono, menyusul semakin bertambahnya jumlah perusahaan di Jateng sepanjang 2016 lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari data yang dihimpun BPS Jateng, sepanjang 2016 jumlah perusahaan di Jateng mengalami peningkatan sekitar 13,06% dibanding 10 tahun silam. Data itu dirilis BPS Jateng saat menghadiri acara Launching Hasil Pendaftaran Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 di Crown Hotel, Rabu (24/5).

Menurut Margo pada tahun lalu tercatat ada sekitar 4,17 juta usaha/perusahaan di Jateng yang dikelompokkan ke dalam 15 kategori lapangan usaha sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015. Di antara perusahaan itu ada yang bergerak di bidang usaha industri pengolahan, pengangkutan dan pergudangan, pertambangan, penggalian informasi dan komunikasi, pendidikan, dan lain-lain.

Jumlah itu meningkat tajam jika dibandingkan data jumlah perusahaan yang ada di Jateng pada 2006 lalu, yang hanya berjumlah sekitar 3,69 juta perusahaan.

Ditinjau dari skala usahanya, sekitar 4,13 juta perusahaan (98,98 persen) merupakan usaha mikro kecil (UMK). Sementara sisanya sekitar 42,48 ribu perusahaan (1,02 persen) adalah usaha menengah besar  (UMB).

Margo menjelaskan, periode pertama Sensus Ekonomi 2016 sudah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni lalu. Namun, pendataan usaha/ perusahaan di Jawa Tengah masih akan dilanjutkan pada Agustus hingga September mendatang.

“Kegiatan SE 2016 ini belum berakhir. Pada bulan Agustus sampai dengan September tahun ini akan dilaksanakan Sensus Ekonomi 2016 lanjutan. Kami akan melakukan pendataan kembali dengan pertanyaan yang lebih rinci terkait dengan struktur pendapatan dan pengeluaran, prospek dan kendala usaha, baik pada usaha menengah besar maupun usaha mikro kecil,” terang Margo seperti dilansir laman resmi Internet Pemprov Jateng, Rabu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sri Puryono, mendukung penuh pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016 tersebut.  Menurutnya, program itu membantu Pemprov Jateng untuk mengetahui data riil tentang geliat perekonomian regional, termasuk perkembangan UMKM.

“Kita ingin mendapat peta ekonomi Jateng yang rill, sehingga kita bisa memberikan perlakuan yang benar atas kondisi yang sebenarnya. Seperti berapa sebenarnya jumlah UMKM di Jateng, jenis usahanya apa saja, berapa aset maupun omsetnya. Selain itu, data SE 2016  menggambarkan karakterisitik ekonomi di masing-masing wilayah, sehingga membantu kami dalam mengambil kebijakan terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran,” tutur Sri Puryono.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya