SOLOPOS.COM - Ilustrasi pekerja pabrik tekstil (JIBI/Bisnis/Dok)

Ekonomi Indonesia melemah. Kurs rupiah semakin terpuruk, Selasa menyentuh Rp14.000.

Solopos.com, JAKARTA – Ekonomi Indonesia melemah membuat daya beli masyarakat menurun. Asosiasi Pertekstilan Indonesia mengatakan pelemahan rupiah membuat sekitar 60.000 pegawai di industri tekstil telah dihentikan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pemangkasan waktu jam kerja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Rata-rata perusahaan tekstil yang berorientasi marketnya di pasar domestik, sudah banyak yang berhenti berproduksi. Sehingga enam puluh ribu pegawai tekstil telah diberhentikan,” jelas Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ade Sudrajat, dalam IBCM, Jakarta, Selasa (25/8/2015) sebagaimana dikutip Okezone.

Menurutnya, para pengusaha tekstil saat ini sangat mengkhawatirkan kondisi pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. Pasalnya pelemahan ini akan makin menekan laju produksi hingga 35 persen, terutama perusahaan tekstil yang berorientasi di pasar domestik.

Ade menambahkan, jam operasional kerja para pegawai yang semula 40 jam per pekan kini dipangkas menjadi 25 jam per pekan. “Semuanya yang berorientasi domestik rata rata sudah menghentikan produksinya sehingga ini mengurangi banyak tenaga Kerja di indonesia,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya