SOLOPOS.COM - Agus Martowardojo (JIBI/Solopos/Dok)

Ekonomi Indonesia khususnya nilai tukar rupiah masih terpuruk.

Solopos.com, JAKARTA —  Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan nilai tukar rupiah tak seperti kondisi krisis ekonomi 1998. Nilai tukar rupiah saat ini telah berada di bawah Riil Effective Exchange Rate (REER) atau undervalue.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat ini rupiah berada di level Rp13.300 per USD. Level tersebut tidak jauh beda dengan kondisi nilai tukar saat krisis 1998. Agus mengaku nilai tukar rupiah sudah undervalue ketimbang nilai tukar mata uang negara lain.

Ekspedisi Mudik 2024

Hanya saja level ini dianggap baik untuk daya saing Indonesia atau ekspor. Namun menurutnya kondisi ini justru mencerminkan Indonesia memiliki iklim usaha yang memiliki daya saing.

“Kalau dilihat REER (Real Effective Exchange Rate), memang rupiah ada di bawah 100, itu menunjukkan slidely undervalue dibanding currency mitra utama kita,” ujar Agus, Jakarta, Rabu (22/7/2015) sebagaimana dikutip Okezone.

Ditemui di tempat yang sama, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan Rupiah sudah undervalue sejak tahun 2013. Undervalue mulai terjadi sejak tekanan tapering-off dari kebijakan quantitative easing yang dilakukan Federal Reserve AS.

“Sudah lama lah ya, memang (rupiah) selalu under value sejak tekanan tapering di 2013,” ujar Mirza.

Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini dibuka melemah. Namun, Rupiah belum beranjak dari level Rp13.300 per USD

Melansir data Bloomberg, kurs Rupiah pada perdagangan non-delivery Froward (NDF), Rupiah tercatat melemah 4,50 poin atau 0,03 persen ke Rp13.368 dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level Rp13.373 per USD. Adapun pergerakan harian Rupiah berada di kisaran Rp13.356-Rp13.3374 per USD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya