SOLOPOS.COM - Qatar (Google Map)

Ekonomi Qatar kini diisolasi oleh Arab Saudi dan sekutunya di Teluk. Namun, Qatar bisa membalas dengan memutus pasokan gas alam.

Solopos.com, JAKARTA — Aksi pemutusan hubungan diplomatik dan ekonomi oleh tujuh negara Timur Tengah pimpinan Arab Saudi telah berdampak serius pada perekonomian Qatar. Negara dengan 2,5 juta penduduk dan luas wilayah 11.571 km2 itu terancam terisolasi penuh atas aksesnya dari dan menuju Bahrain, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Libya, Yaman, dan Maladewa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu tak lepas dari kebijakan tiga negara yang berbatasan langsung dengan Qatar. Arab Saudi, Bahrain, dan Yaman memutuskan untuk menutup akses transportasi darat, laut, dan udara dari dan menuju Qatar. Kebijakan serupa juga diikuti oleh Mesir.

Keputusan tujuh negara itu membuat indeks pasar saham Qatar merosot 8% pada Senin (5/6/2017) dengan beberapa saham blue chips terkemuka terpukul. Adapun beberapa bank Mesir mengatakan bahwa mereka akan menangguhkan transaksi dengan bank-bank Qatar.

UEA dan Arab Saudi juga memutuskan untuk menghentikan ekspor gula putih ke Qatar. Kebijakan itu berpotensi memukul konsumen Qatar di tengah meningkatnya permintaan pada bulan suci Ramadan.

Alhasil penduduk Qatar mulai menimbun makanan dan persediaan. Mereka mengantisipasi terjadinya lonjakan harga yang terlalu tinggi setelah negaranya terisolasi. “Orang-orang telah menyerbu ke supermarket untuk menimbun makanan, terutama produk-produk impor. Kekacauan seperti ini belum pernah saya lihat sebelumnya,” kata Eva Tobaji, warga ekspatriat di Doha, dikutip Reuters, Selasa (6/6/2017).

Kesulitan pun juga dialami oleh perusahaan-perusahaan yang memasok produk ke Qatar. Dua perusahaan penyedia bahan makanan dari Timur Tengah menggatakan, ribuan truk yang membawa makanan yang terjebak di perbatasan Arab Saudi.

“Kami tidak bisa berbuat apa-apa, satu-satunya akses darat menuju Qatar adalah melalui Arab Saudi,” kata salah satu pengusaha yang enggan disebut namanya.

Sekitar 80% kebutuhan makanan Qatar disuplai oleh negara-negara tetangganya di Teluk Arab. Salah satu pejabat kementrian perdagangan Qatar memperkirakan gejolak akan mereda jika krisis diplomatik itu selesai. Sebab satu-satunya akses bebas menuju ke Qatar saat ini adalah melalui Iran.

Namun, Qatar bukan berarti tak bisa membalas sikap tujuh negara yagg mengucilkannya, terutama UEA dan Arab Saudi. Pasalnya dua negara itu sangat bergantung pada Qatar untuk mendapatkan pasokan gas alam cair.

Qatar sendiri mengumumkan bahwa pasokan gas alam cair ke negara-negara konsumen utama di luar Teluk Arab seperti Jepang akan tetap aman. Namun, mereka tidak memberikan pernyataan khusus terkait pasokannya ke dua negara tetangganya tersebut.

Pada Selasa (6/6/2017), perusahaan pengimpor gas alam cair terbesar di Jepang, JERA menyatakan Qatargas akan terus memenuhi kebutuhan produk energi itu di Jepang. “Mereka menjamin tak ada dampak khusus akibat konflik diplomatik itu. Namun kami akan tetap terus mewaspadainya,” tulis JERA dalam keterangan resminya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya