SOLOPOS.COM - Effendi Gazali. (detik.com)

Soloposo.com, JAKARTA -- Pakar komunikasi politik, Effendi Gazali, menngkritik penanganan kasus korupsi bansos di Kemensos oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia mempertanyakan kenapa aktor besar tak juga dipanggil KPK terkait kasus yang menyeret mantan Mensos Juliari P Batubara ini jdi tersangka.

“Nah, pertanyaan yang paling terakhir adalah gini, saya kan sudah dipanggil nih, kalau KPK benar-benar menegakkan keadilan, yang besar-besar kapan nih dipanggilnya?” kata dia seusai diperiksa KPK, Kamis (25/3/2021).

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Ditanya lebih lanjut, Effendi enggan menjelaskan aktor besar yang dimaksud. Yang jelas aktor tersebut adalah orang dengan jabatan tinggi . Dia menyinggung dirinya yang mau datang diperiksa hanya dengan undangan lewat Whatsaap, sementara aktor besar yang diduga terlibat kasus ini belum dipanggil.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Pakar Ilmu Komunikasi Politik Effendi Gazali Dipanggil KPK Hari Ini, Terkait Korupsi Kemensos

“Anda tahulah, Anda suka begitu. Saya sudah datang memenuhi panggilan walaupun kemarin cuma di WA. Nah yang besar-besar kapan nih dipanggilnya?” kata dia mengulangi.

KPK memeriksa Effendi sebagai saksi dalam kasus bancakan bansos Covid-19. Pemeriksaan ini diduga sebagai buntut dari penyebutan namanya oleh eks pejabat pembuat komitmen Kemensos sekaligus tersangka, Matheus Joko Santoso. Effendi disebut terafiliasi dengan salah satu perusahaan vendor penyedia bansos. Dia menyangkal hal tersebut. Dia mengatakan siap dikonfrontasi dengan perusahaan tersebut.

Effendi juga mengatakan namanya tidak ada dalam berita acara pemeriksaan tersangka korupsi bantuan sosial Covid-19, Matehus Joko Santoso. Hal itu disampaikan Effendi setelah selesai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (25/3/2021).

Baca juga: Bupati Boyolali Banggakan Capaian Nilai MCP di Hadapan Tim KPK

“Tadi sudah terbukti bahwa nama saya tidak ada di BAP-nya Matheus Joko,” katanya.

Effendi Gazali mengatakan bahwa tuduhan bahwa dirinya memiliki kuota yang senilai puluhan miliar adalah data palsu. “Karena nama saya belum ada di pemeriksaan atau BAP-nya Matheus Joko,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya