SOLOPOS.COM - Ilustrasi belanja di minimarket. (Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo mewaspadai panic buying sebagai efek penetapan status kejadian luar biasa atau KLB virus corona (Covid-19) di Kota Solo.

Efek panic buying akibat status KLB corona di Solo bisa memicu harga pangan tidak stabil. KPw BI Solo mengimbau warga berbelanja secara wajar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemangku kebijakan seperti pemerintah daerah diminta diharapkan mengimbau masyarakat agar tak gagap belanja kebutuhan pokok di pasar tradisional maupun ritel modern.

Kepala KPW BI Solo, Bambang Pramono, mengatakan diperlukan imbauan atau seruan oleh pemerintah daerah serta tokoh masyarakat agar warga bijak dalam berbelanja.

Pencurian Solo: Baru 3 Hari Bebas, Mantan Napi Gondol Motor di Mojosongo

Dalam hal ini pemerintah akan selalu memonitor dan memastikan ketersediaan pasokan komoditas pangan terpenuhi dan terjaga dengan baik.

“Tidak usah takut dengan corona. Apa yang dilakukan masyarakat ini hanya akan memperburuk situasi. Jika semua panic buying, harga-harga akan naik, lalu terjadi chaos. Ini perlu sosialisasi dari pemda,” ujarnya kepada wartawan, akhir pekan lalu.

KPw BI Solo akan mengambil berbagai langkah mitigasi pengendalian harga bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo dan tindakan penanganan Covid-19.

Tambah! 20-an Warga Tracing Suspect Corona Solo Jalani Karantina Mandiri

KPw BI dan TPID Solo mengimbau masyarakat tetap melakukan kegiatan ekonomi secara normal dan tidak melakukan aksi borong agar stabilitas harga tetap terkendali.

Upaya pengendalian inflasi Kota Solo selain mengantisipasi potensi dampak Covid-19 juga karena menjelang Ramadan. KPw BI Solo bersama TPID Solo akan terus menerapkan strategi kebijakan 4K yaitu Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga dan Komunikasi yang Efektif.

Ritel Diserbu Customer

“Sebagai Otoritas Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah, Bank Indonesia selalu siap mendukung perbankan dalam melayani transfer dana masyarakat secara efisien, aman dan lancar,” paparnya.

Dari pantauan Solopos.com, pada sistem informasi harga dan produksi komoditi (Sihati) hargajateng.com di Solo, Minggu (15/3/2020) sore, harga komoditas bahan pangan relatif stabil.

Banjir TKI Pulang Kampung, ODP Corona di Sragen Melonjak Jadi 65 Orang

Misalnya, daging ayam ras di angka Rp32.000/kilogram, telur ayam ras Rp24.500/kg, gula pasir Rp16.800/kg turun dari Rp17.100/kg, dan minyak goreng Rp11.600/liter.

Ada pula beberapa bahan pangan naik, bawang putih kating dari Rp40.000/kg menjadi Rp42.000/kg, bawang merah stabil Rp31.000/kg, cabai rawit merah dari Rp34.000/kg menjadi Rp35.000/kg, dan cabai merah besar Rp30.000/kg.

Sementara itu, sempat terjadi panic buying di ritel modern pada Sabtu (14/3/2020). Section Head Cashier and Customer Service Lotte Mart The Park Mall, Suyoto, mengatakan ritelnya diserbu customer pada Sabtu.

Pelajar Korea Selatan Jadi Pasien Pengawasan Virus Corona di Salatiga

Namun demikian, jumlah pengunjung kembali normal seperti akhir pekan biasa pada Minggu (15/3/2020). Pada akhir pekan, angka pengunjung sekitar 1.800-2.000 orang.

“Mereka rata-rata membeli bahan pangan pokok, seperti beras, mi instan, minyak goreng, sereal dan oat meal, multivitamin, sayuran, daging, dan buah. Stok kami aman dan harganya normal,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya