SOLOPOS.COM - Ilustrasi isi bensin. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Efek sering ganti bensin terkadang kurang diperhatikan oleh pemilik kendaraan. Bisa jadi karena menganggap gonta-ganti BBM tidak akan berdampak apa-apa terhadap performa mesin mobil atau motor. Simak ulasannya di info otomotif kali ini.

Penggantian BBM kerap dilakukan pemilik mobil dengan tujuan tertentu. Misalnya, ingin mengganti BBM dengan oktan 90 ke BBM dengan oktan 92 agar performa mesin lebih baik.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Bisa juga sebaliknya, mengganti BBM ke oktan yang lebih rendah karena merasa sudah cukup dengan performa yang dihasilkan serta menghemat budget dengan membeli BBM yang tarifnya lebih murah. Atau terkadang ada juga yang suka gonta-ganti merek bahan bakar untuk menguji performanya terhadap mesin mobil.

Lantas, apa sih efek sering ganti bensin bagi mesin mobil atau motor? Simak penjelasannya berikut ini. Pada dasarnya, setiap mobil memiliki rasio kompresi mesin yang berbeda-beda. Makanya, pabrikan akan merekomendasikan untuk memakai BBM yang sesuai dengan rasio kompresi mesin.

Dikutip dari seva.id pada Selasa (28/3/2023), setiap bahan bakar punya kandungan olefin dan benzena yang sama. Biasanya yang membedakan adalah besaran kandungan zat aditif deterjen yang memberikan efek berbeda-beda pada mesin.

Misalkan suatu bahan bakar berpotensi menghasilkan deposit banyak, biasanya kandungan deterjennya akan lebih banyak. Perbedaan kandungan juga berpengaruh dari segi pembakaran.Bahan bakar dengan oktan rendah cenderung lebih mudah terbakar di suhu yang rendah.

Jika diisi dengan oktan yang tidak sesuai kompresi mesin akan terjadi detonasi atau pembakaran lebih awal. Apabila sering gonta-ganti BBM, karakteristik performa mesin akan mengalami perubahan karena harus menyesuaikan dengan bahan bakar yang dipakai.

Kalau hal tersebut terus-menerus dilakukan, apalagi jika BBM yang baru tercampur dengan lama, akan menurunkan performa dari bahan bakar. Selain itu, akan berdampak pada mesin yang berkerak. Kerak tersebut muncul dari residu pembakaran yang tidak sempurna. Kalau dibiarkan mesin jadi kotor.

Dampak lainnya kalau mesin kotor akan membuat performanya tidak bertenaga, berpotensi overheat bahkan sulit untuk menyalakan mesin.  Dari penjelasan sebelumnya, efek sering ganti bensin akan mengganggu performa mesin dan juga bahan bakar.

Berikut rasio kompresi mesin serta rekomendasi bahan bakar yang digunakan.

– Rasio kompresi mesin 9:1, gunakan BBM oktan 88 (Premium)
– Rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1, gunakan BBM oktan 90 (Pertalite)
– Rasio kompresi mesin 10:1 sampai 11:1, gunakan BBM oktan 92 (Pertamax)
– Rasio kompresi mesin 11:1 sampai 13:1, gunakan BBM oktan 98 (Pertamax Turbo)

Jadi, mengganti bahan bakar boleh tetapi tidak dapat dilakukan terlalu sering. Sebab efek sering ganti BBM membuat mesin akan kaget dan harus terus menyesuaikan tingkat kompresi dari BBM yang dicoba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya