Efek Kasus Ferdy Sambo, Puluhan Orang Demo di Solo Tuntut Reformasi Total Polri

Solopos.com, SOLO — Puluhan orang yang tergabung dalam Forum Solo Peduli Reformasi Polri menggelar aksi demo menyikapi kasus Irjen Pol Ferdy Sambo di kawasan Gladak, Solo, Jumat (2/9/2022). Mereka menuntut Polri direformasi total agar kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J itu tak terulang kembali.

Pantauan Solopos.com, Jumat, puluhan orang berkumpul di kawasan Gladak sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka lantas melakukan orasi secara bergantian di mobil bak terbuka. Aksi unjuk rasa dijaga ketat oleh aparat kepolisian dan anggota Satpol PP Kota Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Forum Solo Peduli Reformasi Polri, Edi Lukito, dalam aksi demo itu mengatakan kasus pembunuhan berencana yang dilakukan mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, telah mencederai lembaga Polri sebagai penegak hukum.

Sambo telah merekayasa dan merancang skenario agar perbuatannya tak terungkap. “Kasus Sambo menjadi kotak pandora jati diri Satgasus Merah Putih yang diketahui Sambo. Satgasus dibubarkan oleh Kapolri setelah kasus pembunuhan Brigadir J mencuat,” katanya.

Edi menyebut organisasi Polri harus direformasi total. Perombakan harus dilakukan di dalam tubuh lembaga Polri. Terlebih, Sambo telah melakukan penyalahgunaan wewenang atau abuse of power dalam kasus pembunuhan terhadap Brigadir J.

Baca Juga: 7 Polisi Jadi Tersangka Obstruction of Justice Kasus Pembunuhan Brigadir J

Karena itu, Polri harus membongkar sindikat polisi nakal dan liar yang berorientasi pada kekuasaan politik bukan keadilan rakyat. “Perbaikan secara tuntas di tubuh organisasi Polri. Kembalikan marwah polisi sebagai pelindung dan pengayom rakyat dengan menjunjung tinggi Tri Brata dan Catur Prasetya Polri,” ujarnya.

Edi berharap kasus pembunuhan Brigadir J harus menjadi bahan evaluasi dan instrospeksi Polri dalam menjalankan tugas sehari-hari. Hal ini bagian dari peningkatan kinerja Polri.