SOLOPOS.COM - Ilustrasi buruh korban PHK. (Detik.com)

Solopos.com, SOLO -- Wabah Covid-19 membuat ekonomi Soloraya melambat dan ribuan karyawan dirumahkan hingga terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK. Dari hasil pemetaan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo, belasan sektor bisnis terpukul telak lantaran pandemi corona tersebut.

Perusahaan-perusahaan hingga usaha menengah kecil mikro (UMKM) mengalami kerugian miliaran rupiah akibat anjloknya penjualan. Wakil Organisas dan Kerja Sama Kadin Solo, Farid Sunarto, mengatakan Kadin memetakan dampak Covid-19 itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anies Baswedan Minta KRL Jabodetabek Dihentikan, Luhut Menolak

Pemetaan ini dilakukan melalui rapat virtual via Skype dengan asosiasi bisnis di Kota Solo, Senin (13/4/2020) lalu. Hasil pemetaan ini menjadi rekomendasi Kadin Solo kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Pemerintah Kota Solo, perbankan, dan lainnya.

“Kadin ini sebagai rumahnya dunia usaha. Kami memetakan dampak Covid-19 di berbagai dunia usaha. Kami pun berkoordinasi dengan pemangku kepentingan agar ada jalan tengah untuk mencari solusi terbaik,” ujarnya, kepada Solopos.com, Selasa (14/4/2020).

Pakar Epidemiologi UI: Kasus Corona di Indonesia Muncul Sejak Januari 2020

Farid menjelaskan wabah corona membuat kemampuan pengusaha dalam membayarkan kewajiban mereka terancam. Hal ini dipengaruhi merosotnya bisnis lantaran banyak pesanan yang dibatalkan atau pun ditunda, ketiadaan pembeli, sehingga menganggu keuangan.

Alhasil, kondisi ini berdampak besar pada karyawan perusahaan di Soloraya yang sebagian sudah dirumahkan dan kena PHK. Pelaku usaha membutuhkan relaksasi dan restrukturisasi bunga pinjaman dan kredit, penundaan pembayaaan PLN, BPJS Ketenagakerjaan, dan pajak.

Pasien Corona Bohong, 7 Dokter dan Perawat RSPAW Salatiga Diisolasi

“Pengusaha dalam keadaan bingung. Misalnya, kepada PLN kami minta penggunaan energi minimal lewat adanya penundaan pembayaran, tapi belum ada jawaban. Persoalan yang mengangkut kemampuan pengusaha dan dampaknya tenaga kerja masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dicari jalan keluarnya,” paparnya.

Karyawan Dirumahkan

Lebih lanjut Farid mencontohkan Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI) memiliki 23 anggota aktif. Jika masing-masing memiliki 50 karyawan, maka akan ada sekitar 1.150 karyawan yang terdampak. Saat ini banyak anggota asosiasi ambruk, lelang pengadaan barang dan jasa ditunda, dan karyawan sementara dirumahkan.

Data Pasien Corona dari Dinkes Jateng Salah, Pemkab Jepara Dikritik

Selain itu, dari Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) mengaku kena pukul dua kali. Pertama, pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) berdampak pada harga barang-barang impor dan kedua penurunan penjualan hingga 45%.

Sedangkan dari Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Gas Bumi Indonesia (Hiswana Migas), penjualan elpiji, BBM, turun 70%. Penjualan elpiji 3 kilogram paling terdampak karena banyak warung yang tutup.

Usul Tenaga Medis Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Dikritik, Ini Jawaban Ganjar

Di sisi lain, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mencatat karyawan yang bekerja untuk 10 anggota atau perusahaan di Soloraya yang dirumahkan (bukan PHK ). Apindo berharap ada kebijakan pemerintah yang lebih mendukung mengingat banyak restoran, hotel, dan tempat hiburan di Solo menutup tempat operasional mereka.

Apindo pun telah mengajukan permohonan ke PLN, tapi belum ada keputusan. khususnya untuk pengusaha skala. Apindo juga bakal mendesak Kementerian Ketenagakerjaan agar menerbitkan peraturan khusus mengatasi krisis ini.

Proyeksi Kasus Covid-19 Indonesia: Berlipat Tiap 8 Hari, Mei Tembus 54.000

Asosiasi Pertekstilan Indonesia meminta penundaan pembayaran PLN. API juga minta penundaan iuran BPJS Ketenagakerjaan selama 6 bulan dari April 2020 hingga September 2020 tanpa penalti 2%.

Hindari PHK

Ketua Asosiasi Permebelan Indonesia (Asmindo) Solo, David R Wijaya, mengatakan pasar mebel turun drastis. Bahkan, permintaan mebel merosot hingga 95%.

“Order dari buyer hasil pameran ditunda dulu sampai batas waktu yang tidak ditentukan, karena negara pasar Eropa Amerika mengalami hal yang sama. Alhasil, order furnitur pun pengrajin sedikit sekali,” ungkapnya.

Pandemi Corona Global: Amerika Serikat Nomor 1, Indonesia Peringkat...

Asmindo mencatat sekitar 70% anggota atau perusahaan mebel memilih berhenti beroperasi sementara. Hal ini berakibat mesti merumahkan sebagian besar karyawannya. Perusahaan mebel di Soloraya berupaya menghindari PHK sehingga hak-hak karyawan wajib dibayarkan jika tidak dirumahkan di tengah rendahnya pemasukan.

Pihaknya pun berharap ada paket kebijakan yang bisa mendukung dan meringankan beban pengusaha sangat dibutuhkan. Antara lain, restrukturisasi pinjaman atau bantuan lainnya.



Korban Covid-19 di Jateng Sudah Banyak, Ganjar Belum Berani PSBB

“Kami pun mengupayakan jangan sampai cashflow habis. Akhirnya, disiasati berbagai cara, pakai sistem shift oglang karyawan, jam dibatasi, hingga kerja di rumah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya