SOLOPOS.COM - Seorang pengendara melintas di Jalan Kaligawe, Kota Semarang, yang tampak berlubang pasca-terendam banjir. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Banjir yang melanda Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), sejak Jumat (30/12/2022) lalu, memang telah surut. Meski demikian, dampak yang ditimbulkan banjir itu mulai dirasakan warga Kota Semarang, salah satunya rusaknya sejumlah infrastruktur jalan, seperti di Jalan Kaligawe.

Pantauan Solopos.com, sejumlah ruas Jalan Kaligawe memang banyak lubang atau jeglongan bermunculan pasca-banjir. Namun, lubang jalan bervariasi dari segi lebar maupun kedalamannya.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Kendati demikian, ada beberapa lubang yang cukup dalam dan lebar sehingga sangat membahayakan pengguna jalan terutama pemotor. Selain itu, pasir dan kerikil juga ada di beberapa titik yang cukup membahayakan karena bisa membuat pengendara tergelincir.

“Ada teman ojol jatuh di Kaligawe akibat lubang jalan. Terus saya juga pernah jadi korban, pas banjir, lewat kena lubang. Sehingga shockbreaker belakang bocor,” kata pengemudi ojek online (ojol), Ahmad Marzuki, 35, Selasa (10/1/2023).

Ahmad menyebut, paling membahayakan terutama bagi driver yang belum pernah melintas di Jalan Kaligawe. Ia pun berharap kondisi tersebut bisa segera diperbaiki.

“Jalan perlu perbaiki. Tapi jangan lupa sungainya dikeruk, karena banyak sumbatan,” harap warga Pedurungan itu.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker 3.1 Pelaksana Jalan Nasional (PJN) 3 Jateng, Hadi Prayitno, menuturkan terjadinya genangan air akan berdampak pada munculnya kerusakan di perkerasan jalan, berupa lubang-lubang baru. Termasuk di jalur lambat Unissula sampai Terminal Terboyo hingga di daerah lain seperti Demak.

“Konsentrasi kerusakan untuk jalur Semarang-Demak di km 5+500 jembatan pelayaran sampai dengan km 6+000 batas rigid atau kantor kecamatan lama,” terang Hadi.

Hadi menjelaskan penanganan jalan berlubang selepas banjir segera dilakukan terutama di lokasi yang sudah memungkinkan dilakukan penambalan. Sedangkan untuk lokasi jalan yang masih tergenang banjir, pihaknya belum bisa melakukan penambalan lubang.

“Penanganan permanen dilakukan dengan rekonstruksi rigid, secara bertahap akan dilakukan pada tahun ini,” bebernya.

Lebih lanjut, untuk langkah sementara pihaknya menindaklanjuti dengan memasang rambu tolo-tolo. Yakni penanda titik lubang supaya pengguna tidak kejeblos. “Kami juga memasang rambu-rambu peringatan supaya pengguna jalan lebih berhati-hati,” sambungnya.

Hadi pun berpesan agar pengguna jalan yang mengalami hambatan akibat genangan dan jalan berlubang untuk berhati-hati. Tujuanya, agar tak terjadi kejadian yang tak diinginkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya