SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> &ndash;Program edutrip ke luar negeri SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kota Barat Solo dibahas bersama antara orang tua yang diwakili komite kelas VII dengan Kepala SMP Muhammadiyah PK Kota Barat, Muhdiyatmoko di ruang kerja kepala sekolah, Kamis (5/4/2018). Program yang sudah diselenggarakan sejak 2014 tersebut dinilai bukan bertujuan untuk gengsi sekolah.</p><p>&ldquo;Program edutrip bagus untuk pembelajaran kepada anak-anak. Orang tua mendukung,&rdquo; kata wakil ketua komite kelas VII, Twiggy kepada <em>Solopos.com</em> sebelum pertemuan.</p><p>Menurut Egi, panggilan Twiggy, edutrip ke Singapura tidak hanya sekadar jalan-jalan, tapi anak-anak bisa belajar dengan melihat secara langsung kondisi negera tersebut.</p><p>&ldquo;Kami mengadakan dialog dengan kepala sekolah untuk membahas persiapan edutrip tahun mendatang,&rdquo; ungkapnya.</p><p>Bendahara komite kelas VII, Heni, menambahkan setuju dengan penyelenggaraan edutrip ke Singapura agar anak bisa melihat sendiri kondisi kehidupan masyarakat negera itu yang displin dan tertib.Di samping itu, lanjut dia, kegiatan yang dilakukan bersama teman satu kelas serta didampingi ustaz dan ustazah akan memberikan kesan mendalam bagi anak.</p><p>&ldquo;Beda kalau anak ke luar negeri dengan keluarga ya hanya liburan jalan-jalan dan makan,&rdquo; jelas dia.</p><p>Mengenai biaya edutrip yang mahal yaitu Rp5 juta hingga Rp6 juta, baik Egi dan Heni mengatakan tidak ada kendala. Mereka sepakat biaya itu bisa dipenuhi dengan menabung.</p><p>&ldquo;Kami sejak awal memasukkan anak ke SMP Muhammadiyah PK Kota Barat sudah tahu program edutrip ke Singapura sehingga bisa menabung,&rdquo; kara Heni.</p><p>Sementara itu Kepala SMP Muhammadiyah PK Kota Barat, Muhdiyatmoko, mengatakan program edutrip ke Singapura bukan untuk gengsi tapi bentuk pembelajaran kepada siswa yang komprehensif.Menurutnya, siswa perlu mendapatkan pengalaman secara langsung untuk memahami budaya displin mengantri, tertib berlalulintas di jalan raya, dan tidak membuang sampah sembarangan bagi masyarakat Singapura.</p><p>&ldquo;Jadi ini merupakan learning by doing. Sehingga ketika sekolah memberlakukan kebijakan kedisplinan siswa bisa menerima. Jadi edutrip bukan untuk wah atau gengsi,&rdquo; ungkap dia.</p><p>Dia menambahkan sekolah tidak memaksa orang tua harus ikut edutrip ke Singapura, tapi program edutrip sudah disampaikan sejak awal ketika penerimaan siswa baru. Menurut Muhdiyatmoko, pelaksanaan edutrip ke Singapura untuk siswa kelas VIII dijadwalkan Februari 2019.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya